Belajar merupakan salah satu kebutuhan manusia, tetapi sadar atau tidak sadar kadang kita tidak mengerti apa manfaat dari sesuatu yang kita pelajari tersebut. Mengingat tujuan belajar sendiri adalah untuk membuat kita paham akan materi yang belum kita ketahui. Kadang kita juga dipaksa untuk mempelajari sesuatu yang sebenarnya kita tidak minat untuk belajar itu. Misal ada yang tidak suka matematika pasti ia tidak akan minat belajar matematika, lalu ada yang tidak suka biologi pasti dia juga tidak akan minat untuk belajar tentang materi itu. Tetapi kita dipaksa untuk belajar itu. Tidak apa-apa belajar tidak ada ruginya buat kita kok, mungkin sekarang kita berpikir untuk tidak perlu belajar pada suatu materi yang tidak kita suka, tapi beberapa tahun lagi mungkin kita akan sangat butuh materi tentang itu, jadi belajarlah secara menyeluruh. Jangan terpaku pada satu hal saja. Ilmu terlalu mubazir jika tidak dipelajari. Nah, apabila kita mengalami kesulitan dalam hal memahami suatu ilmu, ada resepnya nih. 6 tips supaya kita senantiasa bisa memahami ilmu.
“Wahai saudaraku kami beritahukan 6 hal untuk bisa menguasai suatu ilmu, yaitu : kecerdasan, semangat, sungguh-sungguh, punya bekal, punya pembimbing, dan waktu yang lama (Imam Syafi’i)”.
1.Kecerdasan
Manusia adalah makhluk yang mempunyai kecerdasan paling tinggi dibandingkan dengan makhluk yang lain. Dibuktikan dengan adanya IQ, EQ, SQ dan ESQ. saya jabarkan satu persatu. IQ (Intelligence Quotients) yaitu kecerdasan manusia yang meliputi bidang penalaran, belajar memecahkan masalah,dan lain lain. Tentu IQ orang berbeda-beda dan bisa berubah. Yang kedua EQ ( Emotional Quotients) yaitu kemampuan seorang individu untuk bisa mengendalikan dirinya sendiri, bisa menciptakan semangat dan motivasi merupakan salah satu contoh seseorang yang EQ nya tinggi. Selanjutnya adalah SQ ( Spiritual Quotients) yaitu kecerdasan yang berasal dari hati berhubungan dengan jiwa, SQ ini berhubungan erat dengan hubungan manusia dengan Tuhannya. Yang terakhir adalah ESQ( Emotional Spiritual Quotients) yaitu gabungan dari kecerdasan spiritual dengan kecerdasan emosional, dalam hal ini seseorang yang ESQ nya bagus bisa menyeimbangkan antara kecerdasan spiritual dengan kecerdasan emosi yang menimbulkan seimbangnya hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan Tuhannya. So, IQ bukanlah salah satu penentu kita dikatakan cerdas atau tidak, tapi bila kita mampu menyeimbangkan ke 4 elemen kecerdasan itu maka kita bisa dikatakan cerdas. Dengan seimbangnya kecerdasan itu kita bisa lebih mudah mencerna materi yang kita terima.
2.Semangat
Semangat adalah salah satu jalan bila kita minim motivasi, selalu semangat juga bisa menimbulkan aura positif pada diri kita jadi kita bisa menarik semua hal-hal yang kita inginkan. Jika kita semangat melakukan sesuatu pasti kita akan enjoy menjalaninya dan akhirnya jika kita melakukan sesuatu dengan enjoy, insyaAllah kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan. Jika kita semangat, semua orang disekitar kita juga akan tertular virus semangat yang kita bawa. Menyenangkan bukan?
3.Sungguh-Sungguh
Man Jadda Wajada ( siapa yang bersungguh sungguh pasti akan mendapatkan). Memang kan? Untuk melakakukan sesuatu khususnya belajar kita memerlukan kesungguhan yang harus kita tanamkan pada diri kita. Mempunyai niat yang baik dan sungguh-sungguh juga akan menghantarkan kita untuk memahami sesuatu. waktunya belajar ya belajar. Sungguh sungguh dengan apa yang kita tekuni.
4.Punya bekal
Jer basuki mawa bea (segala sesuatu memerlukan biaya/pengorbanan). Tapi Yang dimaksud bekal disini adalah bekal uang dan waktu. Walaupun uang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang. Missal beli buku kita juga membutuhkan uang kan? Nah dengan itu kita bisa memahami materi jika kita punya buku. Itu Cuma salah satu contohnya. Lalu bekal waktu, kita juga harus bisa meluangkan waktu kita untuk mau belajar. Memanfaatkan waktu dan mungkin juga bisa dibilang mengorbankan sebagian waktu kita untuk belajar. Dengan begitu kita jadi lebih bisa mempelajari sesuatu dengan baik.
5.Punya pembimbing
Walaupun kita bisa belajar sendiri secara otodidak kita masih sangat perlu pembimbing, bisa kita sebut sebagai Guru. Tanpa ada yang mengajari kita tidak mungkin bisa dengan mudah memahami suatu hal dengan baik. Pembimbing juga akan mengajarkan kita pada sesuatu yang pernah ia alami dan gagal sehingga kita tidak akan mengalami hal yang sama. Pembimbing juga bisa sebagai tempat curahan hati kita jika kita lagi minim motivasi.
6.Waktu yang lama
Nah ini yang perlu kita perdalami. Jika kita sudah mencoba semuanya tetapi belum berhasil juga jangan pernah menyerah. Seperti kata orang bijak, hanya butuh waktu untuk membuat sesuatu yang mustahil menjadi kenyataan ( selama dalam batas kemampuan manusia). Kita perlu berlatih, contoh, pemain bola yang kemarin baru dapat Balon D’OR kemarin, Ronaldo juga bukan langsung begitu saja bukan? Dia juga berlatih keras dalam waktu yang lama. Perlu latihan dan repetisi dalam waktu yang lama sehingga bisa jadi habits atau kebiasaan yang baik bagi kita.
Itulah beberapa kiat atau cara untuk bisa memahami ilmu dari Imam Syafi’i. oh iya, jika kalian ingin tahu tentang kecerdasan yang anda miliki silahkan baca buku Double Your Brain Power- Jean Marie Stine. Selamat belajar, selamat mencoba, semoga sukses.
Sukoharjo, 19 Januari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H