Hmmm... siapa sih yang nggak mau seumur umur terlihat good looking, nenek-nenek juga masih senang dibilang cantik kan.. dimana orang yang cantik atau ganteng itu sudah pasti dalam keadaan sehat lahir batin, bukti bahwa apa persepsi kita pada diri sendiri itu penting, bisa dilihat dari apa reaksi yang terjadi saat kita melihat kaca cermin, jika saat itu kita bilang bahwa kita bahagia kemudian kita tersenyum atau tertawa seakan benar bahagia, konon itu sanggup memanipulasi keadaan psikologis kita, katanya itu akan menstimulasi otak lalu ke seluruh tubuh menjadi seperti apa yang kita “perintahkan”. Memang benar begitu kok, karena aku pernah beberapa kali mencobanya dan suasana hati yang tadinya galau kayaknya jadi lebih enteng dan hari itu semua nampak jadi lebih terang, makanya bisa dibayangkan, betapa orang yang memang bener bener cakep atau merasa cakep, termasuk juga orang yang selalu berusaha untuk terlihat cakep punya peluang lebih besar untuk bersemangat dan menikmati saat menjalani kesehariannya.
Karena point yang akan kita omongin adalah tentang diet maka ke’ good looking’an ini ayo kita hubungkan dengan proporsi ideal ragawi kita ini. Katanya sih cantik itu ada hubungannya dengan inner beauty-nya seseorang cuman kali ini kita bahas yang sisi penampakan kita aja ya, karena ini juga amat tidak sepele lho.....ada yang sampai mati beneran untuk mendapatkannya.
Di jaman yang material orientasinya makin menguat , apa-apa yang berhubungan dengan materi, mau itu kekayaan sampai kecantikkan menjadi sesuatu yang mengalahkan yang sebenernya lebih prinsipil tapi nggak kelihatan, buktinya orang gampang tertipu kalau yang nipu penampilannya keren, bapak-bapak rela meninggalkan istrinya yang setia demi mbak-mbak yang masih ranum dan sexy, si bapak ngiranya si mbak lebih mengerti dan menghargai dia, taunya karena si mbak mengerti dan menghargai dompetnya doang. Nah yang beginian ini juga membuat pihak istri mati-matian jaga body supaya sang suami tetep menatapnya seperti saat pacaran dulu, lalu dipihak mbak-mbak pengoda, body syuuurr juga modal dong....hehehe...jadi semua pihak butuh ya punya body oke.
Jadi untuk banyak alasan diet itu menjadi perlu dilakukan, mau soal kesehatan, kenyamanan, kecantikkan atau alasan yang spesial untuk orang-orang tertentu. Masalahnya diet apa yang sehat, benar dan sukses untuk tiap orang......tiap orang lho bukan semua orang !
Karena cara berdiet itu ternyata nggak sama rata, coba deh kalian perhatikan diri kalian sendiri, tentunya tubuh kita ini punya mekanisme yang sangat khas.....misalnya gampang gemuk tapi gampang kurus, sebaliknya atau variasinya, kalau kamu sudah faham soal mekanisme tubuhmu itu, berarti itu modal sukses yang utama untuk diet yang kamu lakukan. referensi lain yang cukup mendukung adalah pengetahuan tentang hitung-hitungan kalori masuk dan keluar, misalnya malam ini udah cukup banyak kalori masuk berarti besok mesti semi puasa, itu sangat sederhana kan, lalu olah raga yang cocok buat kita, nggak selalu lho ada waktu khusus untuk itu, kalau kamu jeli naik turun tangga di kampus atau kantor itu juga membakar kalori, lalu coba tiap gerakan dibuat lebih bertenaga, misal; jalan-jalan di mall jangan pelan-pelan, agak -agak berfantasi sedang kebelet pipis gitu, dsj. Itu semua menunjukkan jika ada niat akan ada banyak cara ditemukan.....itu dia....ada NIAT, tapi yang bahaya jika itu kamu lakukan dengan membabi buta. Udah deh dijamin nggak akan langgeng hasilnya dan bisa jadi juga bahaya, karena masalah diet itu ada hubungannya juga dengan keadaan psikis kita, diet bisa sangat menyiksa, makanya ada istilah balas dendam, diet yoyo atau bahkan seperti almarhumah lady Di yang saking niatnya jaga body sampai beliau mengidap bulimia. Makanya itulah kesimpulan dari pengalaman ku berdiet sendiri juga pengamatanku, walaupun kita di nasehati dokter ahli gizi jadikan aja nasehat beliau referensi, sebab tetep yang paling mengenal tubuhmu ya kamu sendiri. Jadi jika pengen sukses diet, baik-baiklah kamu bicara sama tubuhmu sendiri.
Hal yang penting lainnya, adalah UKURAN......apa ukurannya body yang ideal itu........apa kuuuuruuusnya sampai kalau berpapasan ama anjing dia meneteskan air liurnya? lagi-lagi ukurannya ya diri sendiri bahkan bukan pacar, cowok taksiran ataupun suami lho.....ya ukuran yang paling cantik menurut kita sendiri. Ini mesti hati-hati karena persepsi cantik yang umum kadang adalah bentukkan dari budaya (misalnya: cewek di Myanmar yang cantik yaitu yang berhasil memanjangkan lehernya sepanjang-panjangnya, makanya dipasangi geleng yang bertumpuk-tumpuk demi tercapainya cantik ukuran orang Myanmar, juga ada zamannya wanita cantik itu yang moleg dengan pantat bundar ) lalu bentukkan industri, mau industri kosmetik, fashion, film, dsj deh....namanya juga jualan, mereka sengaja mencekoki kita dengan tolok ukur yang sengaja mereka buat supaya dagangan mereka laris kan, makanya jangan terjebak dengan tolok ukur yang belum tentu pas dengan kita, lha wong memang ada wanita yang memang nampak bersinar karena pipinya yang gembil, atau exotis dengan kulit gelapnya ..apapun deh, alam sudah membuat kamu unik, cuma satu-satunya didunia, lha kok malah bikin hidung yang bentuknya seragam, usaha sih silahkan tapi mestinya kamu milih ukuran yang umum ada disekitarmu itu masih masuk akal daaannnn... ukuran idealmu itu kamu sendiri yang menentukkan, dimana itu adalah titik kamu nyaman dengan dirimu sendiri.
Mulai sekarang, mulailah harimu dengan bersyukur, termasuk atas tubuhmu, yang penting hari itu kamu bisa melakukan semua aktifitasmu dengan senang hati, bilang begini pada saat kamu ngaca “ hai....hari ini indah ya....dan aku cantik sekali....nanti aku mau semua yang kulakukan adalah yang memang sebaiknya aku lakukan, aku mau menikmatinya....”.Dan percayalah, hari itu kamu akan tampil cantik dan bahagia dengan semua yang ada pada dirimu.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H