Mohon tunggu...
dewi sarie
dewi sarie Mohon Tunggu... -

Seorang Ibu pekerja dan beranak tiga..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sedikitnya Waktu Mama untuk Kalian Nak...

29 November 2010   09:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:12 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bermula dari email temen-teman yang dipost beberapa saat yang lalu ( yang sebenarnya sudah dari setahun lalu pernah dikirimin email yang sama namun tidak aku perhatikan lebih dalam) tentangsoal test anak dimana didalamnya ada gambar ibu mengendong seorang bayi. Pertanyaan soal tersebut sangat simple yaitu gambar berikut merupakan gambar uangkapan kasih sayang seorang .. pada anak. Ada beberapa pilihan jawaban, 2 diantaranya ibu dan pembantu. Dan anak ini memilih jawaban seorang PEMBANTU. Entah ada apa tidak test itu tapi tetap saja rasanya seperti ditampar melihat jawaban anak tersebut. Mengingatkan aku sebagai seorang ibu pekerja, yang selalu meninggalkan tiga balitaku dirumah dengan pembantu tanpa mendapat banyak perhatian dariku. Sungguh jawaban yang ironis tapi mungkin itulah yang banyak terjadi.

Itulah ketakutan yang selalu menggelayuti pikiranku, seorang ibu pekerja yang selalu pergi dipagi hari dan pulang sudah larut malam, dan dalam lima hari kerjaku tidak punya banyak waktu untuk menemani anak-anakkku, bermain-main dengan anak-anakku dan memberikan kasih saying yang penuh kepada anak-anakku yang sudah mulai beranjak besar, yang sudah mulai bisa bertanya: mama mau kemana?papa mau kemana? Kok mama sama papa kerja terus sih? Duh! Seandainya mama papamu bisa menjawab dengan tepat nak tapi kamu masih terlalu kecil untuk bisa menerima penjelasan dari papa dan mama. Semoga jika kamu sudah dewasa kamu akan mengerti bahwa apa yang papa dan mama lakukan semua untukmu dan adik-adikmu.

Tidak banyak pilihan memang untuk bisa hidup dan bertahan dikota besar, tidak semua hal bisa kita dapatkan dengan mudah. Dan waktu adalah hal yang termahal dikota besar ini dan waktu pulalah yang menggerus hidup kita , menindas kita dan memaksa kita untuk terjebak hidup tua dijalananan karena kota besar ini dipenuhi oleh kemacetan dan banjir yang latah menyambangi jika hujan sudah mulai datang. Dan itu artinya papa dan mama akan semakin tidak ada untuk kalian.

Untuk anak-anakku: hanya doa kalian yang papa dan mama harapkan semoga kita akan tetap selalu bersama-sama dan kalian tetap menyayangi dan mencintai papa dan mama sepenuhnya walo papa dan mama jarang ada untuk kalian. Maafkan papa dan mama nak!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun