Mohon tunggu...
Dewi BungaAnjani
Dewi BungaAnjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - siswa

seorang pelajar sekolah menengah atas yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kain Besurek: Situs Warisan Dunia Bengkulu

28 Februari 2024   12:18 Diperbarui: 28 Februari 2024   12:31 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewi Bunga Anjani

12 IPS 4, SMAN 3 KABUPATEN TANGERANG

Salah satu contoh kearifan lokal di Bengkulu yang telah terpengaruh oleh globalisasi adalah kain besurek. Kain besurek adalah kain tradisional Bengkulu dengan kaligrafi Arab yang indah, Kain Besurek bukanlah kain biasa. Ini adalah warisan budaya yang penuh makna dan nilai spiritual. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang sejarah kain besurek, pentingnya kaligrafi, dan bagaimana kain ini beradaptasi dengan dunia modern hingga tampil di Lombok International Modest Fashion Festival (LIMFF).

Sejarah dan Makna Kain Besurek  

Kain besurek diperkirakan telah ada sejak abad ke-17, dibawa oleh para ulama dan pedagang dari Timur Tengah. Kaligrafi Arab yang terukir di kain ini bukan hanya hiasan, tetapi mengandung ayat-ayat Al-Quran, doa, dan kalimat-kalimat positif yang diharapkan membawa berkah bagi pemakainya. Keberadaan kain besurek dapat ditemukan dalam naskah kuno "Hikayat Hang Tuah". Naskah ini menceritakan tentang seorang laksamana legendaris Melayu yang berasal dari Bengkulu. Dalam naskah tersebut, diceritakan bahwa Hang Tuah dan para pengikutnya mengenakan kain besurek saat menghadap Sultan Melaka.

Kaligrafi pada kain besurek bukan hanya hiasan, tetapi memiliki makna yang mendalam. Beberapa makna yang terkandung dalam kaligrafi kain besurek antara lain ayat- ayat Al-Quran yang bermakna sebagai simbol ketaatan kepada Allah SWT dan pedoman hidup bagi pemakainya. Doa yang dipanjatkan dengan harapan agar pemakainya mendapatkan keberkahan, keselamatan, dan kebahagiaan. Kalimat-kalimat positif yang bertuhuan memotivasi dan nasihat untuk menjalani kehidupan yang baik.

Membuat kain besurek membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Kain katun polos disulap menjadi karya seni dengan teknik tulis tangan menggunakan tinta khusus. Kaligrafi diukir dengan teliti, menghasilkan motif yang indah dan penuh makna.

Adaptasi Kain Besurek di Era Modern

Kain besurek tidak hanya dipakai dalam ritual adat, tetapi juga diadaptasi ke dalam pakaian modern. Desainer lokal Bengkulu menggabungkan kain besurek dengan berbagai model busana, menciptakan karya yang unik dan modis.

Pada tahun 2023, kain besurek tampil di LIMFF, sebuah festival fashion busana muslim yang diikuti oleh desainer dari berbagai negara. Kehadiran kain besurek di LIMFF menjadi bukti bahwa warisan budaya Bengkulu dapat beradaptasi dengan dunia modern dan diapresiasi oleh dunia internasional.

Akan muncul banyak pertentangan mengenai Kain Besurek yang diadaptasi di dunia pakaian modern. Mulai dari pelestarian makna, sampai kepada pelestarian kebudayaan, tetapi dengan adanya peluang ini kita harus melestarikan budaya. Desainer muda berbakat lainnya harus mulai mengenalkan Kain Besurek bukan hanya sebagai sebuah gaya pakaian tapi juga sebagai makna budaya di dalamnya dan ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk dimanfaatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun