Fenomena coral bleaching bukanlah hal yang asing didengar. Fenomena tersebut membuat karang yang umumnya memiliki warna menarik, kehilangan daya tariknya dan terlihat seperti karang yang mati.Â
Tidak hanya kehilangan daya tariknya, karang juga mengalami kekurangan dalam menjaga pertahanan dirinya dari patogen. Banyak faktor yang dapat menyebabkan karang menjadi rusak, diantaranya faktor-faktor lingkungan di dalam laut atau jangkar kapal yang secara sengaja/tidak sengaja merusak koloni karang.
Faktor-faktor lingkungan seperti kuat gelombang, sedimentasi, penyinaran, dan temperatur dapat memengaruhi keberadaan komunitas karang. Sedimentasi yang tinggi dapat menurunkan pertumbuhan dan laju pemulihan kerusakan karang.Â
Tidak hanya itu, ternyata kedalaman laut juga mempengaruhi karang dalam memanfaatkan energi yang dimilikinya. Laut yang lebih dalam memiliki energi gelombang yang lebih rendah, sedimentasi dan penyinaran yang lebih sedikit, dan temperature yang lebih dingin.
Salah satu penelitian dengan menggunakan Pocillopora meandrina sebagai objeknya ingin diketahui laju kemampuan karang dalam pemulihan kerusakan yang dialami spesies tersebut. Koloni P. meandrina sengaja dirusak untuk melihat laju pemulihannya. Penelitian ini dilakukan pada karang P. meandrina dengan kedalaman yang beragam dan ukuran yang beragam pula.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koloni yang hidup di kedalaman dangkal akan mengalami pemulihan lebih cepat. Hal tersebut dipengaruhi faktor-faktor seperti suhu yang meningkat, penyinaran tinggi, dan kombinasi dari keduanya.Â
Selain faktor lingkungan, fenomena coral bleaching juga memengaruhi regenerasi jaringan karang. Coral bleaching akan menghilangkan simbion dan menyebabkan regenerasi karang menjadi lebih lambat. Karang juga harus bertahan dari fenomena lainnya, interaksi langsung dari predator, kapal, serta penyelam.
Dengan melihat berbagai macam faktor yang dapat mengganggu kehidupan karang, kita dapat paham bukan, bahwa bertahan hidup sebagai karang tidaklah mudah. Keberadaan karang tentunya memiliki fungsi tertentu dalam ekosistem laut. Oleh karena itu, mari kita jaga keberadaan dan kelestarian karang.
Refrensi:
Counsell, C.W.W., E. C. Johnston., & T.L. Sale. 2019. Colony size and depth affect wound repair in a branching coral. Marine Biology. 166(148):1--12Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H