Mohon tunggu...
Dewi AyuIstiqomah
Dewi AyuIstiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - you can do it

don't give up and just let it flew

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Pemikiran Filsafat Nativisme di Sekolah Dasar

15 Desember 2021   14:44 Diperbarui: 15 Desember 2021   14:57 13668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penerapan pemikiran filsafat nativisme di sekolah dasar menekankan pada kemampuan dalam diri dalam sebuah anak dibawah sejak lahir dalam artian faktor genentik dengan kata lain berhubungan dengan manusia yang diberikan oleh Allah SWT. Sejak lahir. Mereka telah membawa tingkah laku yang baik dan tingkah laku yang buruk contoh bila ada seorang tua pandai dalam hal matematika maka seorang anak pun akan pandai matematika.

Didalam beberapa pendapat juga mengakatan hal sama tentang aliran Nativisme bahwa setiap anak itu dilahirkan membawa sifat sifat atau pembawaan yang akan menentukan perkembangan induvidu anak tersebut sebagaimana yang dipelopori seorang filosof jerman Arthur Schopenhauer yang mengakatakan bakat bakat seorang anak tersebut merupakan faktor perkembangan yang sudah ditentukan terhadap nasibnya.

Dalam penerapannya yang kita ketahui bahwasanya seorang anak yang ada bakat yang dibawa sejak lahir maka dari itu sebagai pendidik kita hanya perlu membimbing atau mengajar kamampuan agar bisa bermanfaat dan memperoleh tujuan yang diinginkan tanpa dipengaruhi beberapa faktor-faktor dilingkungan sekitarnya. Oleh karena itu sebagai pendididk harus sabar dan lebih tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.

Teori Nativisme berasal dari natus yang artinya lahir atau nativus artinya bawaan lahir jadi setiap individu sudah mempunyai potensi atau bawaan dasar secara alami dan mempunyai kekuatan dasar yang sudah ada dengan sendirinya. Potensi sendiri yang dimiliki tersebut sebagai perkembangan terhadap individu yang sudah ditentukan oleh garis genetik atau faktor keturunan yang mempunyai ciri khas bahwa lingkungan tidak mempengaruhi faktor genetik anak tersebut.

Tujuan dari Teori Nativisme yakni mengetahui terhadap bakat yang dimiliki yang sudah ada seperti dengan harapan kita bisa menemukan apa yang dimiliki individu terhadap bakatnya, membimbing kemampuan kompetensi diri seperti setiap individu berhak mencapai tujuan yang lebih baik sebagai manusia yang memilki kemampuan tersembunyi, memberi motivasi dalam hal individu tersebut dalam menentukan pilihan.

Dalam Teori ini Allah SWT. Sudah mentakdirkan mempunyai kemampuan sejak dilahirkan di dunia yang bersifat kodrat dan tidak bisa dirubah oleh faktor apapun sekitarnya termasuk lingkungan tempat tinggalnya dan pandangan ini berlawanan dengan pandangan optimisme bahwa keberhasilan ditentukan oleh pendidikan dan anak itu sendiri. Pada dasarnya teori ini sudah tebentuk dengan siffat-sifat dan bakat asli sejak dilahirkan.

Dalam penerapan individu ada yang hanya berkembang pada satu titik tertentu dan ada yang berkembang secara maksimal. Contohnya kedua orang tua pandai dalam bidang matemtika dan biologi dan anak tersebut akan memiliki kemampuan melebihi dari kedua orang tuanya namun juga bisa memiliki setengah dari kemampuan orang tuanya ataupun kemiripan secara fisik selain bakat yang dimiliki kedua orangtuanya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan perkembangan dalam aliran nativisme yakni faktor yang muncul dari bakat yang dimiliki orangtuanya contoh orang tua yang berprofesi sebagai guru kemungkinan anaknya menjadi seorang guru, faktor kemampuan anak adalah faktor yang dimilki seorang anak yang nyata contohnya dalam dirinya sudah memiliki bakat dalam hal kesehatan maka dia ikut pmr.

Dalam Aliran Nativisme pendidikan anak sungguh-sungguh menggali bakat pada setiap individu dalam berbagai faktor yang didalamnya termasuk pendidikan serta lingkungan sekitar yang nantinya kita bisa dilihat saat tumbuh dan berkembangnya. Bila perkembangan itu belum muncul waktu kecil maka dapat dipastikan akan muncul ketika beranjak remaja atau dewasa, karena aliran ini berasal dari faktor genetik, kemampuan anak, dan perkembangan anak Maka dari itu dalam memunculkan bakat yang dimiliki kita harus berkompetensi atau memotivasi dalam memberi arahan untuk memilih bakat yang ada di dirinya dengan tujuan agar bisa berkembang secara maksimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun