Menurut Al Kindi Filsafat adalah ilmu tentang hakikat sesuatu dalam batas kesanggupan manusia yang meliputi ilmu ketuhanan, ilmu keesaan ( wahdaniyyah), Ilmu keutamaan (Fadhillah), dan kajian apapun yang berguna bagi kehidupan manusia.
Salah satu filsafat Al Farabi adalah teori emanasi yang didaptnya dari teori plotinus. Apabila terdapat satu zat yang kedua sesudah zat yang pertama, maka zat yang kedua ini adalah sinar yang keluar dari yang pertama sedanga ia (Esa) adalah diam, sebagiamana keluarnya sinar yang berkilauan dari matahari, sedangan matahari ini diam. selama yang pertama ini ada, maka semua makhluk terjadi dari dzat-Nya, timbulah suatu hakikat yang bertolak keluar. Hakikat ini sama seperti form (Surat sesuatu), dimana sesuatu itu keluar dari-Nya.
Menurut Al Ghazali tuhan mengetahui segala sesuatu dengan ilmu yang satu dalam keasliannya, keabadian-Nya tanpa mengalami perubahan. Para filosof mengingkari adanya kebangkitan jasmani di akhirat kembalinya roh kedalam jasad serta adanya neraka dan surga secara materi.
Sejak masa dinasti umayyah filsafat itu sendiri sudah mulai berpengaruh terhadap cendikiawan muslim dan berupaya memiliki kebudayaan serta keberadaban yang tinggi dan mereka terus mempelajari kebudayan bangsa-bangsa lain yang lebih maju. Bagunan di Yunani, ada bangunan yang masih berdiri kokoh sampai sekarang.Â
Setelah itu memakai agama nasrani yang menggantikan tradisi filosofis. Kelebihan filsafat yaitu membahas apa saja yang ada di muka bumi ini, dan apa saja yang di anggap ada.Â
Dengan terbuktinya terdapat pusat-pusat terjemahan yang menterjemahankan karya-karya cendikiawan kedalam bahasa arab hingga cendikian muslim dapat memahami logika dan filsafat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi atau IPTEK. Bukti selanjutnya terdapat pusat intelektual dan keilmuan yang didirikan dibagdat oleh Khalifah Alma’mun yang diberi nama baitul Hikmah. Selanjutnya memunculkan tokoh filusuf islam yang berjaya pada maa itu diantaranya Al-Ghazali, Ibnu Sina, Al-kindi, Al Farabi