Sudahkan kita mengenal dan menggali potensi diri yang sempurna dan kemudian mengoptimalkannya? Bahwa Tuhan telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Itulah mengapa Tuhan menyatakan tentang penciptaan manusia dengan mempergunakan kalimat “Superlatif Degree” atau Ismu Tafdhil.
Allah berfirman, “Dan telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik.” (at-Tin: 4) ini berarti dapat dipahami bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna dan memiliki potensi luar biasa. Persoalannya adalah sudahkan kita mengenal dan menggali potensi diri yang sempurna dan kemudian mengoptimalkannya?. Inilah kunci pertama yang harus kita buka dan pahami untuk mencapai misi dan visi hidup manusia yang mulia. jasa desain rumah jakarta
Tentu untuk mewujudkan misi dan visi yang mulia diperlukan daya dukung yang amat sempurna, baik dalam bentuk hardware maupun software. Oleh sebab itu, Allah telah merancang bangunan (struktur) diri manusia menjadi dua bagian. Pertama, berbentuk fisik yang amat sempurna, dilengkapi dengan berbagai komponen supercanggih; kepala, mata, telinga, lidah, tangan, kaki, jantung, paru-paru, ginjal dan seterusnya.
Kedua, berbentuk non-fisik: ruh, akal, syahwat, dan hati nurani. Kendati keberadaannya tidak bisa dilihat dengan pancaindera sebagaimana bagian fisik manusia, namun pengaruhnya dapat diketahui dan dirasakan secara pasti. Pada tahap ini Anda akan diajak untuk mengetahui dan memahami keajaiban karunia Tuhan yang luar biasa terhadap diri kita. Termasuk memahami putaran dan referensi perbuatan manusia. Karena selama ini kita sering hanya berfokus pada hasil, padahal ada proses yang harus diketahui dan kemudian diarahkan sehingga akan menghasilkan perilaku yang baik dan bermanfaat. Jadi, sudah kah anda mengenalinya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H