Mohon tunggu...
Dewi Arum
Dewi Arum Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Kata-kata yang baik itu adalah sedekah. Memberikan kesadaran dan Menghidupkan kembali harapan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Sang Pembunuh Sebenarnya

19 Oktober 2016   11:31 Diperbarui: 21 Oktober 2016   08:44 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ya Inilah sang pembunuh sebenarnya.  Siapa sih yang di maksud? OK, simak dulu uraian berikut. Dan hendaklah orang-orang takut bila meninggalkan di belakang mereka keturunan (generasi) yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan dan eksistensi) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka selalu bertakwa kepada Allah dan  hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang jujur dan benar (QS 4: 9).

Salah satu karakter dasar ajaran Islam terletak pada cara pandangnya tentang kehidupan. Ia dinilai sebagai ladang untuk kehidupan yang lebih esensial dan abadi, yaitu kehidupan di akhirat. Karenanya, Islam mementingkan pemakmuran kehidupan di dunia sebagai mandat langsung dari Allah SWT (QS Hud: 61). Dan karenanya, Rasulullah saw. menegaskan bahwa orang terbaik di antara Anda adalah yang paling banyak memberi manfaat dan kontribusi bagi kehidupan sesama umat manusia (HR al Qodho'l).

Sehingga, ladang kehidupan ini nantinya dapat diwariskan kepada generasi penerus, dengan penuh tanggung jawab, dan sarat dengan pelbagai pengalaman hidup serta sarana yang positif. Dan, inilah cara pandang spesifik yang lainnya dari Islam tentang kehidupan dunia. Ia juga dinilai sebagai wahana untuk mempersiapkan generasi yang siap untuk melanjutkan kehidupan yang berkesinambungan secara dinamis dan harmonis  (QS An Nur: 55, Hud: 57). lihat juga: paket umroh murah

Oleh karena itu, Islam sangat mengharamkan perilaku munkar dan desktruktif atas kehidupan, baik berupa perusakan pada fungsi alam, pembunuhan pada potensi dan jiwa manusia, maupun juga pemutusan mata rantai regenerasi kehidupan (QS Al Baqarah: 60, Al 'Araf: 85, An Nisa: 29). Pada hari-hari terakhir ini, terasa benar adanya gerakan destruksi dan konspiratif atas kehidupan umat Islam di Indonesia khususnya dan bangsa Indonesia umumnya. Salah satunya adalah dalam bentuk penyebaran dan pengkonsumsian narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Itulah ''sang pebunuh'' kehidupan. Banyak orang ''asing'' yang sudah tertangkap akan menyelundupkan atau  bahkan sedang bertransaksi menjajakan narkoba. Dan dari situ terkuaklah betapa telah luasnya jaringan pengedar dan pengkonsumsi narkoba itu, bahkan hingga ke kalangan sekolah, pesantren, dan gang-gang serta kampung-kampung.

Kita, orang tua; tokoh masyarakat baik spiritual (ulama), intelektual, sosial, maupun politik apalagi aparatur negara; serta aktivis kampus, masjid, dan LSM, tentulah sangat

mengerti bahaya narkoba itu beserta segala efek negatifnya bagi kelangsungan kehidupan. Dan, tentunya kita tidak ingin melihat anak, saudara, kolega, maupun tetangga tercinta kita jatuh lunglai dan kehilangan gairah hidup dan masa depannya  hanya karena ia jatuh menjadi korban narkoba. Karenanya, selayaknyalah bila kita bahu-membahu menyambut dengan segera dan sungguh-sungguh seruan untuk memerangi narkoba. Sebab, ia sungguh ''nar'' (api neraka) dan ''qoba'' (telah begitu sangat  dekat berada di sekitar kita). Dan ayat 9 surah An Nisa di atas, mudah-mudah selalu menyemangati keistiqomahan kita dalam memerangi narkoba, untuk kehidupan esok dan bagi generasi penerus yang lebih baik dan diridhoi Allah SWT. Baca juga: umroh murah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun