Mohon tunggu...
Dewi Andiani RS
Dewi Andiani RS Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan STKIP Pasundan, Cimahi

do it

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemuda-pemudi Milenial dalam Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila

2 November 2021   19:53 Diperbarui: 2 November 2021   21:00 2012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan tujuan bersama Bangsa Indonesia yang diimplementasikan dalam Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata baik material dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan RI yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana peri kehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. (Hadiwijono, 2016)

Peranan sosok pemuda–pemudi di era milenial yakni dengan memperteguh dan memperkuat penanaman nilai-nilai yang ada pada sila  pancasila di dalam kehidupan sehari – hari yang sudah mulai pudar seiring berkembangnya zaman. Karena pada saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan dan bahkan melupakan nilai yang terkandung dalam sila pancasila yang pada dasarnya pancasila menjadi ideologi dan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu,  kita sebagai pemuda-pemudi bangsa harus dapat bersatu dan berdamai meskipun berbeda suku, agama, dan budaya. Sehingga dapat berpikir secara rasional demokratis, dan kritis dalam menuntaskan masalah yang ada pada bangsa ini.

Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun bangsa Indonesia yang mandiri dapat mencontoh karakter para pahlawan bangsa Indonesia ketika memperjuangkan kemerdekaan. Dengan memiliki rasa cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa ini serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras, atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Saat ini ada berbagai macam hobi dan lifestyle baru yang disandang oleh kaum yang berada di kisaran 15 – 34 tahun. Gaya hidup anak muda yang cenderung hedonis terutama dikota-kota besar bukan lagi rahasia umum, mereka memiliki cara tersendiri untuk meluapkan ekspresi mereka.

Apa saja hobi bahkan lifestyle yang pemuda gandrungi dewasa ini? Salah satunya yang paling digandrungi saat ini adalah menikmati alam (rekreasi outdoor). Pengaplikasian nya adalah dengan melakukan perjalanan mendaki gunung atau hiking, menaiki tebing dan lain sebagainya. Meskipun hobi ini terbilang cukup ekstrim dan menguras tenaga oleh karena itu, para peminatnya dituntut memiliki tekad yang kuat, keterampilan khusus, fisik yang kuat dan mental yang kuat pula untuk dapat melakukan hobi tersebut. Bukan hanya ikut-ikutan trend saja tanpa menggunakan ilmu, maka itu sama saja dengan bunuh diri. Maka dari itu kita butuh suatu wadah agar kita dapat belajar di dalamnya mengenai ilmu mendaki gunung atau kepencinta alaman.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan yakni kampus perguruan tinggi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan, keberadaan dan pengembangannya tidak lepas dari tujuan dan cita-cita Paguyuban Pasundan, sehingga esensi dan eksistensinya tidak terlepas dari garapan pengabdian Paguyuban Pasundan terutama dalam turut mencerdaskan kehidupan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. 

Sehingga tujuan Pendidikan ini begitu selaras dengan pengamalan Pancasila. Kampus STKIP Pasundan ini terdapat tiga buah program studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR). Terdapat banyak Unit Kegiatan Mahasiwa dalam bidang Olahraga dan Rekreasi, Pengabdian masyarakat, Hukum, Public speaking dan sebagainya yang mendorong setiap mahasiswa-mahasiswi untuk mengembangkan minat bakat bahkan prestasi, tidak tanggung-tanggung pada event olahraga nasional (PON) yang dilaksanakan di Papua STKIP menyumbang sebagian besar emas untuk Jawa Barat.

Bagaimana peranan pemuda Indonesia dalam pengamalan nilai Pancasila?

Setiap kampus pasti memiliki komunitas yang bergerak dalam sosial dan kepencinta alaman, STKIP Pasundan memiliki UKM Pencinta Alam Pasundan (PAPAS) yang berdiri pada Agustus 2008 UKM yang bergerak dalam bidang sosial dan kepencintaalaman ini menjadi sebuah wadah bagi para mahasiswa-mahasiswi STKIP Pasundan khususnya yang tertarik pada bidang outdoor. 

Adapun divisi Gunung Hutan, Rock Climbing, Search and Rescue Penanggulangan Bencana (SAR-PB) , Olahraga Arus Deras (ORAD) dan Lingkungan Hidup. Pada setiap divisi memliki program kerja yang erat kaitannya dengan Pancasila yaitu terkait kemanusian, seperti pada divisi SAR kami ikut turun dalam kebencanaan yang terjadi di Indonesia pada gempa Sukabumi, relawan satgas Covid 19 bersama C3 (Cimahi Crisis Center) dan Jabar Quick Response. Kegiatan PAPAS bertujuan untuk mencintai alam dan lingkungannya yang diwujudkan dalam bentuk cinta tanah air. 

Seperti pada kegiatan ekspedisi “Journey Of Dempo Andalas” yang dilaksanakan pada Agustus 2019 oleh Angkatan XII “Kabut Lembah Saptadasa” dengan melakukan perjalanan selama dua belas hari di Tanah Sumatera, mengibarkan bendera sang merah putih di kawah Gunung Dempo, melaksanakan upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dan belajar mengenai sosial kebudayaan yang berada di Kampung empat, Pagaralam Sumatera Selatan. 

Pada akhirnya kami memahami bahwa setiap pemuda-pemudi memiliki cara nya masing-masing baik turut serta dalam kontribusi hal kecil maupun besar untuk menunjukkan kecintaannya pada negeri ini baik melalui prestasi, menjaga kekayaan alam, bahkan hanya dengan membawa kembali sampah saat hendak mendaki gunung.

Kami menyadari begitu banyak pemuda pemudi milenial yang masih lalai bahkan apatis akan kecintaan nya pada negeri ini, “Cinta yang besar akan lahir pada sesuatu yang dilakukan secara berulang, meskipun itu hal kecil”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun