Hai semua.. Bagaimana kabar hari ini? Semoga semua dalam keadaan sehat dan bahagia ya, saya akan share tentang materi kuliah saya, dan semoga bermanfaat.
Mendidik anak sejak dini merupakan hal wajib yang harus dilakukan kita sebagai orang tua kepada buah hati, misalnya dalam proses pengambilan keputusan . Dalam hal ini pengambilan keputusan dapat diajarkan sejak dini pada anak agar kedepannya anak mampu belajar bagaimana cara mengambil keputusan yang benar seperti apa, contohnya seperti memilih pakaian, dalam memilih pakaian atau baju sekolah, baju untuk sehari-hari, dan sebagaianya yang mana peran orang tua sangat dominan dalam hal ini.
Jika hal seperti ini dilakukan secara terus menerus akibatnya akan membuat anak menjadi sulit dalam mengambil keputusan atau sering disebut dengan plin-plan, dan yang paling sering dijumpai anak-anak malah tidak bisa belajar  mengambil keputusan untuk dirinya sendiri bahkan dalam kehidupannya.
Apa sih yang dimaksud dengan Responsible Dection Making atau juga dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan?
Dilansir dari Landmarkoutrach. Com, arti Responsible Dection Making merupakan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab ditentukan oleh kolaborasi untuk akademik, sosial, dan pembelajaran emosional (CASEL) sebagai "kemampuan untuk membuat pilihan yang konstruktif tentang perilaku pribadi dan interaksi sosial berdasarkan standar etika, masalah keamanan, dan norma sosial".Â
Pada dasarnya, semua aspek dari keputusan potensial dan konsekuensinya harus dipertimbangkan sebelum sebuah pilihan dibuat. Untuk membuat pilihan perilaku yang paling tepat, siswa perlu belajar bagaimana untuk mengevaluasi situasi, menganalisis pilihan mereka, dan mempertimbangkan konsekuensi potensi dari masing-masing pilihan tersebut untuk mereka sendiri dan orang lain.
Menurut Jim Taylor, PHD, dari Psychology Today. Terdapat beberapa langkah yang dapat mendorong anak-anak diusia dini untuk mengambil keputusan. Tentunya, anda tidak mendorong mereka untuk mengambil berbagai keputusan sesuai dengan tahapan usia dan tumbuh kembang anak.
Jim Taylor, PHD, dari Psychology Today juga menambahkan. Ada cara terbaik untuk memulai hal ini adalah dengan memberikan sejumlah pilihan yang terbatas, misalnya 2-3 mainan dengan warna berbeda, atau juga menyuruhnya memilih cemilan apa yang diinginkan saat berbelanja ke supermarket dengan jumlah terbatas, misalnya hanya 2 cemilan saja yang boleh dia ambil.
Dalam proses pengambilan keputusan di masa usia dini jika sudah mulai paham dan mengerti mengenai keputusan yang seperti apa yang terbaik untuk mereka, maka setelah anak beranjak dewasa akan mulai belajar dan mempelajari cara mengambil keputusan secara luas, dan jika ada keselahan saat anak mengambil keputusan maka bimbinglah mereka untuk dapat menyadari apakah pengambilan keputusan ini benar atau salah.Â
Jika suatu keputusan tidak menghasilkan hal baik maka anak perlu belajar beratanggung jawab terhadap berbagai hasil dan pilihan yang mereka ambil, dengan cara ini anak akan mulai belajar memahami bahwa mereka dapat mengambil keputusan secara mandiri.
Lalu apa manfaat membiarkan anak mengambil keputusan sendiri?