Pada fase larva, nanas laut  dapat berenang dengan bantuan ekor berotot yang memiliki panjang 2/3 tubuhnya. Setelah larva berkembang menjadi dewasa, ekor tersebut akan direabsorbsi  dan bertindak sebagai cadangan makanan.
Nanas laut ini tersebar di wilayah subtropikal tepatpnya di asia timur (korea dan bagian utara jepang). Di negara-negara tersebut, khususnya jepang, nanas laut dibudidaya dan dimanfaatkan menjadi suatu hidangan.Â
Di jepang nanas laut dikenal sebagai "hoya" atau "maboya". Nanas laut dianggap makanan laut yang kaya akan nutrisi. Untuk mendapat rasa terbaik dari nanas laut, konsumsi setelah panen lebih disarankan. Ketika nanas laut sudah tidak segar lagi, maka akan timbul sedikit rasa metal. Nanas laut dinilai memiliki rasa yang unuk karena mengandung cynthiaol---alkohol tidak jenuh.
Nanas laut biasa dihidangkan dalam keadaan fresh dan tidak dimasak, seperti sashimi. Bagian luar tubuhnya  dipotong secara vertikal dan bagian dalamnya dikeluarkan.Â
Bagian dalam tersebut yang nantinya dipotong dan disajikan dengan kecap cuka. Selain dimakan dalam keadaan fresh, banyak metode penyajian lainnya, seperti diasapi, digoreng, dan dipanggang.Â
Berbagai macam penyajian tersebut dinilai akan menghasilkan rasa yang lebih special jika menggunakan sake.
Daftar Acuan:
Ghiselin, M. T. 2014. Tunicates. https://www.britannica.com/animal/tunicate, diakses pada tanggal 1 Desember 2020, pk. 13. 21 WIB.
Lambert, G., R.C. Karney, W.Y. Rhee & M.R Carman. 2016. Wild and cultured edible tunicates: a review. Management of Biological Invasions 7(1): 59---66.