Yogyakarta sebagai destinasi wisata tujuan.Ketika berkunjung ke Kota Yogyakarta, tentu wisata Taman Sari sudah terdengar tidak asing lagi dan langsung terbayang situs pemandian Taman Sari. Namun ternyata, dibalik pesona situs bersejarah Taman Sari, ternyata masih tersembunyi destinasi wisata menarik yang masih menjadi bagian dari wisata Taman Sari.
Saya yakin banyak dari Anda yang pernah mengunjungi KotaHanya berjarak beberapa ratus meter dari pemandian peninggalan Keraton Yogyakarta itu, terdapat wisata Kampung Cyber yang beberapa waktu lalu saya kunjungi. Kampung Cyber menurut saya patut dikunjungi sebagai destinasi wisata perkotaan yang unik dan menarik. Apalagi, Kampung Cyber ini pernah dikunjungi secara langsung oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Pada awalnya, setelah mendengar kata “Kampung Cyber”, sejenak terlintas pertanyaan di benak Saya, apakah di Kampung ini banyak melahirkan ahli dibidang teknologi informatika atau bahkan para hacker? Tapi setelah strolling around di Kampung Cyber, pertanyaan di kepala saya perlahan mulai terjawab.
Perjalanan untuk strolling around atau mengelilingi Kampung Cyber ini dimulai dari arah situs pemandian Taman Sari. Saat mulai memasuki area Kampung Cyber, saya dan kedua teman saya langsung disambut dengan rumah-rumah yang berjajar cukup rapi dengan gang yang tidak terlalu kecil. Berjalan disepanjang gang, kami tidak pernah merasa bosan karena banyak dinding yang terganbar berbagai lukisan dengan gaya tradisional seperti wayang, batik, dan tentu saja tidak ketinggalan konsep cyber.
Tidak hanya lukisan paa setiap dinding-dinding gang, tapi hamper setiap rumah di Kampung Cyber memiliki keunikan dan desain sendiri, baik dari tradisional hingga modern. Para masyarakat menghias rumah mereka dengan berbagai konsep seperti konsep jawa dengan hiasan wayang hingga konsep Bali.
Filosofi dari penamaan Kampung Cyber ini berasal dari fenomena dimana pada tahun 2009 jauh sebelum internet di Indonesia marak digunakan oleh banyak masyarakat, masyarakat di Kampung Cyber sudah melek internet. Melihat filosofi ini, saya mulai berfikir, kira-kira pada tahun 2009 saya masih minor (dibawah 17 tahun), baru ngerti main dan makan aja.
Hampir seluruh rumah di Kampung Cyber ini dilengkapi dengan teknologi wifi, jadi kampung ini juga sering disebut Kampung WiFi. Kerennya lagi, setiap sudut di Kampung Cyber dilengkapi dengan 16 CCTV. Kemudian, melalui papan informasi kami juga menemukan bahwa ternyata Kampung Cyber pernah dikunjungi secara langsung oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Selama melakukan perjalanan kami juga menemukan beberapa hal menarik. Salah satunya di titik ini, saya mencoba memainkan salah satu atraksi wisata yakni mencocokkan baju adat Jawa. Dan dititik ini lah kami menyadari bahwa kami telah berputar mengelilingi Kampung Cyber seolah-olah berada di labirin dan selalu menemukan titik yang sama hingga lima kali.