Masih hangat pembicaraan kita seputar revolusi industri generasi ke-empat hingga kabar pemerintah yang telah meresmikan peta jalan atau roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0. Hal ini sudah tentu merubah cara pandang dan pola hidup masyarakat yang semula 'konvensional' berubah menjadi "inkonvensional". Terlebih pertumbuhan teknologi informasi yang melejit di era disruptif seperti saat ini, mau tidak mau masyarakat dituntut untuk turut berevolusi.
Tidak hanya di bidang industri saja, di seluruh aspek dari pendidikan, gaya hidup serta tuntutan perkembanga di era disruptif diantaranya ada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya menjadi faktor pencetus generasi muda harus pintar-pintar mensiasatinya.
Kecanggihan teknologi tersebut tidak mungkin berdiri tanpa dukungan dari beberapa generasi  sebelum kita. Peran keluarga dan masyarakat cukup berpengaruh dalam proses percepatan kecerdasan manusia yang dapat dilampaui mesin dan kecerdasan buatan. Terkait hal itu, mampukah kita bertahan? Berikut ulasannya.
Bicara mengenai tahap perkembangan revolusi juga seiring dengan perkembangan generasi atau pola masyarakat. Seperti istilah Generasi X, Y, dan Z dalam The Sydney Morning Herald, untuk ditujukan kepada kelompok generasi dalam kumpulan umur tertentu, kemudian Don Tapscott dalam bukunya Grown Up Digital juga membagi demografi penduduk dalam beberapa kelompok.
1. Generasi Veteran (1945 dan sebelumnya)
Generasi ini lahir di masa perang dunia dan dikenal sebagai generasi '45 di Indonesia. Jika dihitung-hitung, kemungkinan saat ini, generasi veteran berumur sekitar 70-80 tahun. Generasi ini dikenal dengan rasa nasionalis yang tinggi, patriotik dan juga gigih.
2. Baby boomers (1946-1964)
Dianamakan baby boomers karena generasi ini lahir usai perang dunia, dimana kondisi negara sedang menata kembali dan juga era dimana dimulainya sebuah pemerintahan yang merdeka serta bebas dari perang. Oleh sebab itu, generasi ini dikenal dengan watak yang kaku, ambisius, kurang menerima kritikan tetapi sangat gigih dalam mencapai tujuan. Meskipun, masih cemderung 'kolot'.
3. Generasi X ( 1965-1976)
Karena kecanggihan komputer dan internet 'mulai' dikembangkan di era ini, maka generasi yang lahir ditahun tersebut dikenal dnegan pemecah masalah yang baik karena meskipun koneksi internet masih 'lemot', generasi ini masih belum ketergantungan dalam memecahkan masalah dan masih menggunakan cara 'manual' sebagai pemecahan masalah.