Mohon tunggu...
Dewi Aisyah
Dewi Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Skripsick atau Skripsweet?, Tugas Akhir Mahasiswa : Antara Tantangan, Hambatan, dan ASA

25 Mei 2022   15:37 Diperbarui: 25 Mei 2022   15:43 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mahasiswa yang sudah tingkat akhir tidak sabar lagi ingin segera lulus dari dunia perkuliahan, namun masih ada satu hambatan lagi yang harus dilalui mahasiswa sebelum ijazah bisa didapatkan ditangan. Apalagi kalau bukan tugas akhir yaitu skripsi. Setelah mengarungi dunia perkuliahan yang sulit selama kurang lebih empat tahun lamanya, kelulusan mahasiswa tingkat akhir hanya akan ditentukan oleh skripsi yang harus dibuat dengan waktu yang terasa mepet dan topik serta referensi yang begitu susah dicari. Mahasiswa akhir dituntut untuk mengambil langkah yang tepat agar tidak terjadinya kekeliruan dalam mengambil tindakan. Jika salah maka mereka akan semakin sulit melewati hambatan yang ada di depan. Mahasiswa tingkat akhir harus melewati beberapa tahapan yaitu seminal proposal, seminar hasil dan ujian skripsi. Akan tetapi, tentunya susah payah selama pengerjaan skripsi membuat momen perjuangan para mahasiswa semakin berkesan. Apa saja momen-momen tak terlupakan yang membuat proses pembuatan skripsi yang harus dihadapi mahasiswa tingkat akhir.

  • Penentuan ide dan judul skripsi yang terus ditolak

Sebelum pembuatan skripsi, mahasiswa tingkat akhir diminta untuk memilih judul yang diharapkanbisa membuka ide-ide baru untuk penulisan skripsi mereka. judul ini harus orisinil, menarik, beda dari yang lain dan pasti tidak boleh sama dengan konten skripsi yang sudah terdahulu. Jadi mahasiswa berlomba-lomba menabung ide judul skripsi yang nantinya akan didiskusikan dengan dosen pembimbing. Momen pahitnya adalah saat kita sudah susah payah merangkai ide dan judul skripsi kemudian ditolak oleh dosen pembimbing karena dianggap sudah banyak yang meneliti, kurang menarik, tidak relevan, bahkan tidak layak sidang.

  • Susahnya cari bahan referensi

Ketika sudah mendapatkan ide dan judul skripsi yang sesuai, tiba saatnya bagi mahasiswa tingkat akhir untuk mencari bahan referensi yang akan dipakai sebagai landasan teori di skripsi nanti. Dosen pembimbing biasanya akan menentukan banyaknya target referensi yang harus digunakan. Misalnya harus menggunakan beberapa jurnal nasional, jurnal internasional, buku, artikel, dan media cetak. Ada dosen yang merekomendasikan beberapa jurnal atau buku yang bisa dipakai kepada mahasiswa bimbingannya. Sisanya tentu harus kita cari sendiri. Setelah nanti kita menemukan bahan referensi, lalu kita revuew lalu bisa kita konsultasikan ke dosen pembimbing apakah bahan referensi yang kita temukan selaras dengan subjek dan objek penelitian skripsi kita.

  • Mengerjakan skripsi bareng teman

Suka duka menulis skripsi tentu akan terasa lebih ringan jika kita mempunyai teman yang sama-sama sedang berjuang mengerjakan skripsi. Terkadang, teman justru bisa jadi motivasi dan pendukung kita untuk tidak cepat menyerah saat kita kesusahan mencari bahan referensi atau saat data penelitian yang sudah susah dicari ternyata hilang. Sudah tidak asing lagi ketika kita datang ke perpustakaan kampus atau kafe dan melihat mahasiswa tingkat akhir bergerombol mengerjakan skripsi bersama. Tetapi ada juga yang mahal mereasa tetekan dengan kemajuan teman, karena dilanda panik saat teman sudah bisa mencapai bab 1 sedang kita belum rampung. Bahkan ada yang berselisih karena skripsi.

  • Selalu mengerjakan disaat malam hingga begadang

Banyak mahasiswa yang merasa mengerjakaan saat malam karena merasa tenang. Sering begadang seperti kegiatan sakral yang pasti dialami oleh semua mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi. Biasanya juga karena terlena istirahat dari mengerjakan skripsi, tetapi waktu pengumpulansemakindekat bagai petir di siang bolong,mau tidakmau akhirnya skripsi tersebut harus dikebut semalam agar bisa dikumpulkan sebelum deadline.

  • Susahnya konsultasi dengan dosen pembimbing

Setelah kita mencoba mengerjakan skripsi semampu kita, lalu kita akan dihadapi dengan rasa takut saat-saat dimana kita berkonsultasi hasil dari pengerjaan skripsi kita. Kita dihadapkan rasa khawatir akan diterima atau ditolak tulisan-tulisan kita. Belum lagi ketika harus membuat janji ketemu dengan dosen pembimbing seringkali terjadi kita sudah siap bertemu dengan dosen, tetapi ternyata dosen berhalangan hadir. Sedangkan, dosen pembimbing kita punya jadwal padat dan sangat sulit untuk dihubungi. Ditambah lagi dengan situasi saat ini yang sedang dilanda pandemic COVID-19 yang mengharuskan konsul via online. Kekurangan konsul via online terkadang kita sadari ada beberapa hal yang tidak bisa kita serap dari berbagai masukan dan saran dari dosen pembimbing, sehingga menyebabkan tertundanya proses pengerjaan skripsi. Banyak mahasiswa yang keliru dalam pemahaman yang disampaikan dan tidak bisa menerima apa yang disampaikan dosen pembimbing. Berbagai kesulitan dalam mengerjakan skripsi ya memang seringkali membuat mahasiswa akhir kebingungan bahkan sampai stress. Tetapi dengan konsultasi itulah skripsi kita akan menjadi skripsi dengan penulisan yng baik, tetata rapi, ideide yang bagus dan pastinya layak untuk dikatakan skripsi.

  • Paniknya saat sidang

Puncaknya skripsi akhirnya tiba,tidak lain yaitu sidang, ada banyak siding yang harus dihadapi oleh mahasiswa tingkat akhir yaitu seminar proposal, seminal hasil dan yang paling puncak adalah siding akhir skripsi. Sebelum kita masuk ke ruang sidang, kebanyakan mahasiswa tingkat akhir akan melakukan simulasi terlebih dahulu dengan teman-teman. Kita pun dibanjiri dengan pesan dan ucapan semangat dari seluruh keluarga dan teman-teman. Meskipun sudah melakukan persiapan yang matang, tetap saja kita akan merasa deg-degan dan panik saat harus berhadapan dengan tim penguji yang menentukan kelulusan kita. Tetapi setelah itu semua berakhir kita akan merasa lega dan terharu karena akhirnya bisa melewati semua prose Panjang yang menyakitkan. Semua perjuangandibayar lunas saat dosen penguji menyatakan LULUS.

Solusi dari penulis

Sedikit tips yang biasanya diberikan oleh mahasiswa yang sudah lulus yaitu paling utama selalu minta restu orang tua terkait seluruh kegiatan dikampus, apalagi dalam mengerjakan tugas akhir yang bernama "skripsi". Doa orangtua akan selalu mampu menyelamatkan kita dari berbagai problem dalam mengerjakan skripsi, setidaknya dengan dapat dukungan dari orangtua kita mendapatkan semangat.

Set up waktu dengan baik. Mengapa harus set up merupakan bagian terpenting, karena dengan set up waktu, kita mempunyai target kedepan dalam menyelesaikan skripsi. Kita bisa menargetkan berapa lama kita mengerjakan satu bab. Lalu kita juga bisa mem[erkirakan kapan kitab isa menyelesaikan skripsi dan kita jadi punya alarm sendiri untuk cepat mengerjakan. Fokus dan konsisten pada set up yang telah kita buat agar tidak terjadi kelalaian beberapa agenda yang tidak mampu kita selesaikan.

Jangan lalai dan terlena dengan waktu-waktu senggang. Banyak mahasiswa ang terlena sehingga sudah malas mengerjakan skripsi lagi. Ada pua yang meresa terkena dan mereka merasa takut untuk mengerjakan. Dan beristirhat atau sekedr jalan-jalan adaah solusi terbia. Main dan bertemu teman itu menjadi obat ampuh untuk menaikan semangat lakukan saja asal jangan terlena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun