[caption id="attachment_329944" align="aligncenter" width="300" caption="Sariawan Bakal Sulit Menikmati Nasi Goreng"][/caption]
Penyakit sariawan bagi masyarakat awam seperti halnya penyakit flu, sakit kepala, atau panas dalam. Terkesan remeh dan bisa dialami setiap orang, meskipun cukup menganggu bagi yang sedang mengalaminya. Dulu kekurangan vitamin C dianggap penyebab utama penyakit ini. Namun, dengan banyaknya penelitian di bidang medis, kekurangan vitamin C bukanlah satu-satunya penyebab sariawan. Ada banyak penyebabnya. Stres dan ketidakseimbangan emosi termasuk salah satunya.
Saya termasuk beruntung tidak pernah mengalami sariawan. Berbanding terbalik dengan saya, pasangan sudah beberapa kali mengalami sariawan. Diawali dengan demam seperti panas dalam, kemudian muncullah luka berwarna putih kekuningan di dasar mulut.
Saat pasangan mengalami sariawan, saya ikut-ikutan repot. Ia sulit mengunyah dan menelan makanan sehingga nafsu makannya hilang. Jadi saya masakkan makanan berkuah dan sayuran dengan kuah bening. Lalu saya paksakan ia untuk makan agar tetap berenergi. Ia juga malas membuka mulut sehingga ia banyak berdiam diri dan mengeluh. Biasanya saya bujuk ia untuk menghisap vitamin C atau menyeruput jus tomat. Namun karena ia juga bermasalah dengan asam lambung, maka saya hanya menganjurkannya mengkonsumsi vitamin C secukupnya, bukan vitamin C jenis dosis tinggi. Agar daya tahan tubuhnya makin membaik, saya tuangkan sesendok madu. Sayangnya pasangan kurang menyukai rasa madu sehingga ia kerap menolak jika saya todongkan sesendok madu di depan mulutnya.
Pasangan terakhir kali mengalami sariawan pada Februari lalu. Jika biasanya dalam seminggu sariawan itu hilang dengan sendirinya, kali ini agak membandel. Nafsu makannya benar-benar hilang sehingga berat badannya nampak berkurang. Maka kami berangkat ke dokter. Ketika ikut menemani pasangan memeriksakan diri itulah saya baru tahu jika ada banyak penyebab sariawan, bisa berupa virus, bakteri, ataupun jamur, juga bisa disebabkan kondisi psikologis. Dan setelah mendapat resep dokter tersebut, dalam beberapa hari sariawan pun menyingkir.
Setelah mendapat secuil informasi dari dokter muda tersebut, saya jadi makin penasaran akan sariawan. Apalagi dokter tersebut memberitahukan jika sariawan yang akut bisa merupakan gejala kanker rongga mulut. Wah seram juga.
Berbekal rasa kasihan terhadap pasangan yang beberapa kali mengalami sariawan serta dengan tujuan untuk membatasi konsumsi produk kimia dalam tubuh, maka saya pertambah pengetahuan tentang sariawan, dari penyebab, jenis, dan solusinya. Siapapun bisa terkena sariawan, saya tidak mau jika saya atau pasangan mengalaminya lagi dan lagi.
Sariawan dan Asal Muasalnya
Sariawan dalam dunia medis lebih dikenal dengan nama Stomatitis, yaitu peradangan pada area sekitar mulut dan lidah. Penyakit ini memiliki gejala dan penampakan berupa luka atau benjolan berwarna putih kekuningan. Alhasil karena penyakit ini bersarang di mulut, maka pengidapnya akan merasa sulit mengunyah dan malas berbicara.
Ada beragam penyebab sariawan. Penyebab pertama adalah faktor genetik. Wah saya baru tahu jika sariawan ini bisa diturunkan. Mending dapat warisan buku dibandingkan mendapat warisan penyakit. Oleh karena faktor genetik, maka peluang terkena sariawan akan lebih besar di kalangan keluarga yang pernah mengalami sariawan.
Penyebab berikutnya adalah virus, bakteri, dan jamur. Virus dikarenakan tubuh yang kurang fit sehingga terserang virus, seperti virus herpes. Untuk bakteri biasanya terjadi jika seseorang sedang mengalami sakit tenggorokan atau penyakit lainnya dikarenakan bakteri. Sedangkan jamur mulut biasa muncul karena sistem kekebalan tubuh yang rendah atau sedang mengkonsumsi antibiotik dosis tinggi. Namun, adapula jamur yang disebabkan karena terlalu sering berkumur dengan obat kumur antiseptik yang malah menekan bakteri bermanfaat untuk membantu proses pencernaan makanan.
Kekurangan vitamin dan mineral, seperti vitamin B12, zat besi, dan vitamin C juga menjadi penyebab sariawan. Nah di kalangan masyarakat defisiensi vitamin C lebih terkenal sebagai penyebab sariawan, padahal belum tentu.
Mengapa vitamin C kerap menjadi tuduhan biang kerok sariawan? Hal ini dilatarbelakangi oleh kisah pelaut Inggris dan jeruk nipis (lime). Hingga abad ke-18 ada banyak kematian yang dialami pelaut Inggris. Setelah dilakukan penelitian oleh James Lind pada tahun 1753, ditemukan bahwa 40%pelaut mengalami skorbut yang mengakibatkan kematian. Skorbut disebabkan kekurangan vitamin C karena sebagian besar makanan pelaut adalah biskuit keras dan daging. Setelah diwajibkan mengkonsumsi jeruk nipis, penyakit skorbut pun raib. Nah, gejala skorbut salah satunya luka pada gusi sehingga banyak yang mengidentikkan skorbut dengan sariawan, padahal hanya salah satu gejalanya yang mirip dengan kondisi sariawan.
Hal yang perlu dicatat, rupanya vitamin C tidak bisa dikonsumsi sembarangan karena sifat vitamin C tidak bisa disimpan oleh tubuh. Dan jika berlebihan akan mengganggu penyerapan vitamin B12. Selain itu, kondisi tubuh yang kelebihan vitamin C juga mirip dengan mereka yang kekurangan vitamin C. Memang semua yang berlebihan jadinya malah kurang baik.
Penyebab lain-lain adalah gangguan dari luar dan alergi seperti menyantap makanan/minuman yang panas, makan terlalu pedas atau terlalu banyak menyantap gorengan, perubahan suhu karena berpindah ke negeri yang dingin, alergi terhadap cabe dan nanas, malas menjaga kebersihan mulut, mulut tergigit atau luka karena sikat gigi yang sudah tidak layak, produk pasta gigi yang tidak cocok, serta daya tahan tubuh yang melemah.
Terakhir, penyebab sariawan adalah faktor psikologi dan hormon. Faktor stres bisa memicu sariawan, begitu pula perubahan hormon ketika menstruasi. Jadi, jika ingin risiko terkena sariawan berkurang, ya kurangi stres dengan menyeimbangkan diri.
Setelah membaca aneka penyebab sariawan, saya menduga ada tiga hal yang memicu sariawan yang dialami pasangan. Yaitu, faktor genetik, kekurangan vitamin dan mineral, serta faktor stres. Nantinya, akan saya coba gali lebih dalam riwayat penyakitnya, sehingga bisa mengetahui akar permasalahannya.
Jenis Sariawan dan Kanker Rongga Mulut
Sariawan yang biasa menyerang rongga mulut disebut Stomatitis aftosa. Penyebabnya seperti yang telah saya kemukakan di atas. Ada juga jenis sariawan yang juga terjadi pada rongga mulut bernama Stomatitis aphtous. Bedanya penyakit jenis kedua ini bisa diakibatkan karena alergi terhadap makanan yang mengandung asam serta mereka yang daya kekebalan tubuhnya menurun, seperti mengidap HIV.
Untuk sariawan mulut, jika tidak sembuh setelah dua minggu harus segera memeriksakan diri ke dokter, apalagi jika semakin parah. Anda patut was-was jika penyakit Anda berlanjut ke kanker rongga mulut. Kanker rongga mulut ditandai dengan gejala seperti sariawan yaitu luka berwarna keputihan kemudian membengkak seperti tukak dan mengeras. Gejala lainnya, kalenjar getah bening yang ada di leher terasa nyeri.
Kanker rongga mulut meliputi rongga di mulut dan faring (saluran antara hidung dan mulut), termasuk juga kanker lidah, bibir, gusi, dan kalenjar liur. Jika telah berada pada stadium lanjut maka akan menyebar hingga ke kepala, leher, hingga paru-paru.
Solusi Sariawan
Mengobati sariawan akan lebih mudah jika mengetahui penyebab penyakitnya. Jika kekurangan vitamin dan mineral serta daya tubuh berkurang, maka sebagai langkah awal bisa menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, seperti meminum yoghurt, air kelapa; menyantap pisang, madu, tomat, serta mengkonsumsi vitamin dan makanan kaya zat besi seperti brokoli dan telur; mengunyah daun jambu biji dan kemudian berkumur; mengoleskan pasta campuran garam dan baking soda atau campuran minyak kepala dan madu atau pasta campuran kunyit dan gliserin di atas luka;serta menempelkan bawang atau kantong teh pada luka.
Selain melakukan pengobatan dengan bahan-bahan alami, untuk mempercepat penyembuhan juga bisa dilakukan dengan rajin berkumur dengan obat kumur anti mikroba atau mengkonsumsi obat sariawan berbahan herbal, seperti tablet kuldon yang diproduksi PT Deltomed.
Jika disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur maka perlu diberikan obat antiradang, obat antibakteri, dan obat antijamur. Jika penyebabnya jamur, si penderita harus mengurangi pemakaian antibiotika yang mungkin terdapat dalam pasta gigi dan obat kumur antiseptik.
Solusi berikutnya, tentu saja menghindari hal-hal yang menyebabkan munculnya sariawan kecuali yang dikarenakan faktor genetik. Jika sariawan dipicu oleh stres maka cobalah untuk lebih tawakal (berdoa, berusaha, kemudian memasrahkan diri) dan bila sariawan dikarenakan alergi makanan, ya hindari makanan tersebut.
Setelah mengetahui lebih dalam tentang sariawan, saya memutuskan untuk menyimpan bahan alami di rumah dan menyiapkan kuldon dari Deltomed untuk dibawa saat bepergian bersama pasangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H