Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Merekam Aktivitas Kucing-kucing yang Menggemaskan

28 Oktober 2016   14:05 Diperbarui: 28 Oktober 2016   14:53 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nero juga bisa berpose manis

Sudah beberapa hari ini teras rumah kedatangan seekor induk kucing dengan anaknya yang lucu menggemaskan. Anak kucing alias cemeng ini memiliki mata yang ‘tolo-tolo’ atau membuatmu ingin mengasihaninya. Sementara sih belum kuberi nama karena Nero, si kucing utama, belum mengijinkan.

Aksi si anak kucing ini begitu menggemaskan. Duh pengin banget mengelus-elus bulunya yang lembut. Ingin banget menidurkannya dan mengamati gerakan tidurnya seperti yang biasa kulakukan pada Nero. Tapi induk kucingnya nampak galak jika aku berniat mendekati anaknya. Si Nero sendiri juga gelisah takut perhatianku beralih ke anak kucing lucu tersebut.

Aksi petak umpet si kucing di keranjang sampah
Aksi petak umpet si kucing di keranjang sampah
Saat ini si induk dan anaknya mulai berani mendekat jika ada makanan disodorkan. Meskipun ya si anak kucing yang mungkin kuberi nama Pui itu langsung berlari kencang jika aku berupaya menyetuhnya. Alhasil aku baru dapat menikmati kejenakaannya dari balik jendela. Jika agak jauh dari jangkauanku ia aktif berulah. 

Dari belajar memanjat pohon mangga, joget-joget menggoda induknya, atau caranya belajar menjilat-jilat tubuhnya. Aku masih ingat beberapa waktu lalu juga ada serombongan anak kucing yang aktif petak umpet dengan keranjang sampah di teras. Sayangnya kucing-kucing nakal menggemaskan itu kemudian menghilang, mungkin berpindah tempat.

Anak kucing ini mendekati lilin saat mati lampu
Anak kucing ini mendekati lilin saat mati lampu
Biasanya aku suka mendokumentasikan aktivitas si Nero. Nero itu meski usianya sudah dua tahun juga masih pandai melucu. Ia suka diam-diam masuk ke tas dan tidak tahan jika melihat kardus kosong, bahkan kardus setrikaan pun pernah dimasukinya. Ya, gimana sih Nero kan tidak muat kardus setrikaan dengan tubuhmu hahaha. Yang seringkali bikinku tertawa itu pose-pose tidurnya. Gaya tidurnya itu serampangan. Kata si Ovi itu meniru tuannya alias tidurku, astaga jangan-jangan benar.

Foto-foto Nero sendiri sudah mencapai puluhan. Banyak di antaranya yang kurang bagus karena cahaya yang rendah dan proses menangkap fokus yang kurang cepat. Momen-momen lucu saat Nero bercanda dengan anak kucing, saat Nero sembunyi takut kumarahi, atau saat ia merumpi di teras malam hari sulit kuabadikan dengan sempurna dengan ponselku.

Melihat foto ini aku jadi teringat pada Mew, anak Nero yang dibuang oleh tetangga. Hiks
Melihat foto ini aku jadi teringat pada Mew, anak Nero yang dibuang oleh tetangga. Hiks
Ah kenapa sih doyan banget merekam aktivitas si kucing? Karena saya suka kucing pastilah suka melihat aksinya yang sebagian konyol. Sebenarnya selain kucing, saya juga suka hewan seperti anjing kintamani, anjing salju yang matanya sipit dan serigala. Mereka itu keren, tapi pastinya susah bertemu mereka dan melihat aktivitas mereka. Cukuplah dengan merekam aktivitas si Nero dengan kawan-kawannya untuk saat ini.  Foto Nero dan kawan-kawan beberapa di antaranya kubuat ilustrasi artikel, ada juga cerpen tersendiri dengan foto berseri dari si Nero.

Yang sering menjadi persoalan saat ini sih kamera ponsel yang kurang cepat dan tepat dalam menangkap fokus. Permasalahan berikutnya yaitu keterbatasan cahaya, padahal Nero dan kawan-kawannya itu juga gemar bermain di teras dan malam hari pada malam hari. Dan saat jauh dari manusia, pose-pose mereka jauh lebih natural.

Induk kucing dan anaknya
Induk kucing dan anaknya
Dengar-dengar sih bakal ada smartphone besutan Polytron yang teknologi kameranya tak kalah dengan kamera profesional. Rumornya bakal dirilis pada pertengahan November mendatang dengan harga berkisar Rp 3,7 juta. Wah  kira-kira bakal menjawab permasalahanku tidak ya terkait dengan kecepatan mengambil fokus dan keterbatasan pencahayaan?

Teknologi yang tersemat pada kamera ponsel tersebut bernama teknologi PDAF dan ISOCELL. Teknologi PDAF ini akan mereka yang menyukai memotret obyek dinamis dan momen yang bergerak, seperti kucing yang berlarian, Nero yang suka berganti-ganti pose tidur, dan si anak kucing yang bercanda dengan induknya. Dengan teknologi PDAF maka kamera akan dapat mengambil fokus secara cepat dan tepat. Kecepatannya 03 sekon. Wah cepat juga ya. Kecepatan ini juga ditunjang dengan komponen smartphone ini yang memiliki prosesor Octacore dengan pemrosesan 2GHz tipe Helio P10 64bit.

Teknologi yang juga tersemat di kamera ponsel ini adalah ISOCELL yang mampu memperkecil ukuran piksel tanpa mengurangi kualitas kinerja kamera. Teknologi ini mampu mengikat setiap piksel di sensor kamera sehingga tidak terjadi tabrakan antarpiksel. Jadinya memotret dengan cahaya yang minim akan menghasilkan gambar yang lebih terang dan minim noise dibandingkan kamera ponsel pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun