[caption caption="Kompasianer Farichatul Jannah Menjelaskan Cara Mengisi Suara dalam Video (sumber foto: dokpri)"][/caption]Keberadaan vlogger saat ini belum sebanyak blogger. Apakah Kalian tahu jika vlogger selain menjadi hobi yang asyik juga bisa mendatangkan rupiah? Apa saja kiat menjadi vlogger yang baik, yuk kita pelajari langsung dari pakarnya yang juga kompasianer, Dede Ariyanto dan Farichatul Jannah.
Pasangan suami istri vlogger yang akrab disapa Dede dan Icha ini tidak pelit membagikan tips dan triknya dalam membuat video yang menarik. Dengan sabar mereka membimbing peserta dalam Kelas Blogger Minggu (20/3) di Nutrifood Inspiration Centre, Apartment Menteng Square, Jakarta Timur.
Mengapa blogger sebaiknya belajar menjadi vlogger? Dede berasumsi dunia blog sudah sedemikian keras. Saat ini tidak cukup dengan artikel dan pendukung seperti ilutrasi dan grafik, melainkan juga pendukung seperti video. Â
Saat ini penyelenggara lomba menulis blog juga mempertimbangkan unsur konten seperti video. Bahkan akhir-akhir ini mulai banyak dihelat lomba video dengan hadiah sangat menggiurkan. Â Jadi ini merupakan peluang besar bagi vlogger dan blogger yang ingin merambah ke konten video. Â Â Â Â Â Â Â Â
 [caption caption="Dede Mencontohkan Cara Merekam Video dengan Model (sumber foto: dokpri)"]
Dan yang tak kalah serunya, video yang dihasilkan bisa ditawarkan ke berbagai stasiun televisi. Nominalnya juga lumayan besar. Untuk sebuah video berdurasi 3-5 menit bisa mendatangkan rupiah Rp 250 ribu hingga satu juta. Asyik bukan?
Tapi tentunya video yang memenangkan lomba atau diputar di stasiun televisi harus digarap dengan baik. Berikut ini tips dan trik cara membuat video yang menarik.
Secara garis besar ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dikuasai oleh mereka yang ingin menjadi vlogger. Pertama adalah konten yang akan dituangkan dalam sebuah video. Konten ini berkaitan dengan ide. Sebuah gagasan seperti halnya bahan makanan akan menentukan kualitas hasil makanan atau video tersebut.
Ide dan kreativitas ini dituangkan dalam naskah. Semua video bisa dibuat berdasarkan naskah kecuali untuk video reportase. Â Untuk video reportase tetap berpatokan dengan kaidah jurnalistik, yakni 5W+1H yaitu what, who, when, where, why dan how.Â
Saya jadi ingat dulu ada narasumber yang menambahkan 1 W lagi yaitu what’s next, seperti pada film Marvel dimana padapost credit ditambahkan sebuah clue untuk film berikutnya yang mengundang penasaran.
Misalnya Kalian ingin membuat video tentang sebuah produk minuman yang menyegarkan. Kalian bisa membuat rangkaian cerita tentang seseorang yang kelelahan bekerja fisik kemudian nampak lesu, tapi setelah diberi produk minuman tersebut matanya kemudian berbinar dan senyumnya kembali merekah.