[caption caption="Puteri Kaguya Menapak Hutan Masa Kecilnya (Sumber di sini)"][/caption]
Gambar dalam animasi  The Tale of The Princess Kaguya benar-benar luar biasa indah. Coretan dan warnanya begitu mempesona bak berada dalam dunia fantasi warna-warni. Namun berbeda dengan gambarnya yang menawan, nuansa dalam film animasi ini muram. Siapa nyana menjadi cantik dan bangsawan kaya raya malah membuahkan penderitaan.
Alkisah seorang pemotong bambu, Sanuki no Miyatsuko, menemukan bambu yang berkemilauan cahaya. Di dalam bambu tersebut terdapat miniatur bayi perempuan. Ia anggap bayi itu anugerah Tuhan dan dirawatnya bersama istrinya. Yang membuat mereka dan anak-anak di desa tersebut heran bayi tersebut tumbuh dengan cepat. Ia dijuluki Takenoko oleh anak-anak desa yang kemudian menjadi kawan bermainnya. Di antara mereka, Takenoko bersahabat paling dekat dengan Sutemaru.
[caption caption="Kaguya yang Cepat Tumbuhnya (Sumber di sini)"]
Miyatsuko kembali menemukan bambu ajaib. Kali ini berisi emas dan pakaian-pakaian indah. Ia lalu boyong keluarganya ke ibukota dan mengklaim mereka adalah bangsawan. Takenoko pun dididik keras agar berlaku menjadi putri bangsawan. Di sinilah kehidupan Takenoko mulai berubah. Ia mulai jarang tertawa dan merindukan kehidupan masa kanak-kanaknya. Takenoko pun kemudian berubah nama menjadi Putri Kaguya.
Kaguya tumbuh menjadi putri cantik jelita. Kecantikannya menarik perhatian para bangsawan hingga raja. Berbeda dengan ayahnya yang begitu gembira akan mendapatkan menantu yang kaya-raya dan berkuasa, Kaguya semakin muram dan depresi.
Saat menonton film ini saya mendapatkan gambaran dari sisi lain kisah Putri Kaguya yang merupakan cerita rakyat. Putri yang begitu semangat dan ceria pada masa kanak-kanaknya tersebut berubah menjadi gadis muram di balik kekayaannya yang berlimpah. Ya ternyata kekayaan dan kekuasaan tidak menjamin seseorang bahagia termasuk Kaguya.
Berbeda dengan ayahnya yang seperti mendapat durian runtuh ketika menemukan harta berharga di dalam bambu dan kemudian mencicipi kehidupan bangsawan, Kaguya dan ibunya malah ingin hidup seperti biasa. Yang kocak, di balik bangunan rumah mereka yang megah, keduanya memiliki ruangan khusus yang ditata persis seperti rumah mereka yang lama. Di sini keduanya mengenakan pakaian lama dan menjahit serta bisa menjadi diri mereka sendiri. Biasanya ayah mereka naik darah jika menemukan istri dan anaknya berdiam di ruangan ini.
Tidak banyak dialog di film ini. Tapi dari gambaran ekspresi Kaguya dan sikap diamnya membuat penonton merasakan seberapa tertekannya Kaguya di kehidupan bangsawannya.
Film ini memang bukan film baru dimana sudah dirilis dua tahun silam dan mendapat sambutan hangat. Bahkan film ini meraih banyak penghargaan, termasuk nominasi Oscar sebagai film animasi terbaik.
Akan tetapi jangan berharap lebih pada akhir kisahnya dimana mungkin tidak memenuhi harapan penonton. Penutup kisah yang mencoba jujur dan realistis.