[caption caption="Film One Day siap Semarakan Thai Film Festival (dokpri)"][/caption]
Berkorban untuk seseorang yang dicintai rupanya tidak cukup untuk mengambil hati oleh karena masih banyak yang lebih mementingkan penampilan diri. Itulah yang dirasakan Denchai (Ter Chantavit) dalam kehidupannya sehari-hari yang seolah tembus pandang di mata orang-orang di sekelilingnya hanya karena ia pemalu dan berpenampilan cupu.
Nasib Denchai mulai lebih semarak ketika ia dimintai bantuan oleh seorang karyawan baru di bagian marketing yang rupanya begitu jelita dan menyebut namanya dengan benar. Sejak itu ia memutuskan menjadi penggemar nomor satu Nui (Mew Nittha). Namun, orang nomor satu di perusahaan tersebut, Top, telah berhasil mencuri hati Nui berkat ketampanan dan kekayaannya.
Top kemudian mengajak seluruh karyawannya berdarmawisata ke Hokkaido, Jepang. Ia telah merencanakan menambah waktu berlibur bersama Nui. Akan tetapi istri dan anak Top menggagalkan niat tersebut. Nui yang selama ini mengira Top akan segera bercerai kemudian merasa lunglai mendengar berita kehamilan kedua istri Top. Ia berencana bunuh diri.Ia kemudian ditemukan pingsan di tengah salju dan mengalami amnesia sesaat.
Den yang menemani Nui menganggap permohonannya untuk sehari bersama Nui terwujud berkat lonceng keramat. Ia pun merasa senang dan siap berpura-pura menjadi pacar Nui meski hanya sehari. Keesokan hari Nui bakal kembali ke ingatannya semula dan tidak kejadian hari ini.
Meski hilang ingatan, Nui tidak yakin Den adalah pacarnya. Ia tidak menyukai penampilan dan gelagat Den. Hemmm apakah Den berhasil menarik simpati Nui meski hanya sehari?
Saya menyukai drama romantis, akan tetapi untuk film Thailand berjudul One Day produksi GDH ini saya agak merasa bosan karena alur ceritanya yang cenderung datar. Ketika menonton sepertiga awal filmnya saya sudah menyukai tokoh utamanya yang digambarkan kontras. Yang satu cantik rupawan, supel dan ekspresif, sosok berikutnya pria berkacamata dan berambut keriting, tidak modis, pemalu, juga kaku dalam pergaulan.
Baru ketika menyentuh bagian si gadis mengalami amnesia maka alarm saya berdering. Duh amnesia lagi amnesia lagi. Sudah tak terhitung berapa banyak film drama romantis menggunakan 'senjata' tersebut. Ada The Vow yang dibintangi Channing Tatum-Rachel McAdams dimana si istri tidak ingat baru menikah lantas suaminya berupaya agar si istri kembali jatuh hati padanya juga ada film Indonesia yang baru tayang yaitu Winter in Tokyo dimana Kazuto (Dion Wiyoko) mengalami amnesia sebagian dan tidak ingat sebulan bersama Keiko (Pamela Bowie). Duh apa tidak ada ide lain selain amnesia ya, keluh saya dalam hati.
Okelah mungkin ada kejutan lain selain amnesia selama satu hari. Di sini digambarkan Den melakukan apa saja untuk Nui dari merapikan meja kerja hingga memberikan ruang parkir agar Nui tak terlambat. Saat Nui amnesia ia juga yang ada di sisi Nui. Tapi lagi-lagi penonton dibenturkan oleh permasalahan penampilan Den yang payah.
Di luar keterbatasan alur ceritanya yang datar dan mainstream, saya mengapresiasi akting Ter dan Mew yang cukup total memerankan kedua karakter tersebut. Namun chemistry mereka saya kurang merasakan, juga nuansa yang dihadirkan. Ketika suasana sedih saya tidak merasa ikut simpati. Pergerakan gambar kamera di beberapa adegan juga sedikit menganggu. Yang menyelamatkan cerita ini bagi saya selain akting pemeran utamanya juga pemandangan indah Hokkaido.
Secara keseluruhan saya memberikan film besutan Banjong Pisanthanakun skor 6,5/10. Akan tetapi ulasan ini bersifat subyektif, jadi bisa jadi Kalian yang penggemar drama Asia tetap akan menyukai film ini. Oh ya film Thailand, One Day, bakal menghiasi layar CGV Blitz dan Cinemaxx sejak 15 September 2016.