Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Carpe Diem, Momen Penting Itu Bisa Hadir Setiap Hari

16 Oktober 2016   19:56 Diperbarui: 16 Oktober 2016   20:04 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carpe Diem bisa bermakna petiklah hari, kalau saya lebih suka mengartikannya untuk menghargai setiap momen yang ada (dok. PhraseHq.com)

"Nanti jangan beli makan siang ya". Rekan satu divisi memberitahukanku akan adanya syukuran sederhana dari salah satu kawan yang mendapatkan promosi naik jabatan. Sebuah momen penting dari kawan tersebut yang patut kami hargai. Siang itu tidak ada yang beranjak dari ruangan, semuanya berkumpul dan asyik menikmati hidangan sederhana dimana dibuka dengan doa agar kawan tersebut dapat mengemban amanahnya dengan baik pada masa mendatang.

Ada banyak momen penting yang saya catat dari tempat kerja. Banyak yang datang dan pergi lewat mutasi, pengunduran diri maupun promosi. Tidak semua momen penting itu kami rayakan bersama-sama satu divisi, adakalanya hanya bersama orang-orang dekat.

Momen penting yang berkesan umumnya terkait dengan prestasi. Rasanya tak menyangka ketika ku pernah meraih predikat peserta terbaik di sebuah pelatihan karyawan. Prestasi itu saya rayakan bersama partner kerja yang banyak membantu pekerjaanku dengan memesan makanan Manado kesukaan kami berdua. Ikan tude rica-rica bersama dabu-dabu dan panada.

Partner kerjaku ini usianya lebih dari duakali lipat usiaku tapi kami seperti sebaya karena ada banyak minat kami yang sama. Ketika ia hendak pensiun aku merasa sangat kehilangan. Ia partner kerja terbaik hingga saat ini dan kami peringati momen itu dengan memesan sop iga yang nikmat. Ia mengajarkanku cara me-layout majalah, cara mengedit foto-foto dan berbagai hal lainnya sebelum ia menikmati masa hari tuanya dan memberikanku peralatan membongkar dan membersihkan CPU dan kawan-kawannya.

 Ia dulu memang sering dimintai memperbaiki komputer meskipun ada bagian help desk tersendiri. Lalu ia menghilang dua minggu sebelum masa pensiunnya berlaku dengan menghabiskan masa cutinya. Ia beralasan malu jika dirayakan satu divisi. Aku yakin tidak hanya satu divisi yang kehilangan karena ia sangat baik ke banyak karyawan.

Saat aku pindah pekerjaan momen paling berkesan ketika meraih best presentation di sebuah konferensi TI internasional. Kemampuan lisan bahasa Inggrisku masih acak kadut, tapi saya coba untuk tenang dan percaya diri menyampaikan hasil penelitian. Meskipun penghargaannya hanya berupa piagam, hadiah itu luar biasa bagiku. Aku dan suami pun kemudian berpesta soto Betawi untuk merayakannya.

Di luar pekerjaan ada banyak momen penting yang kami peringati. Peringatan itu dilakukan sederhana seperti memasak makanan yang lebih nikmat atau sekedar bersantap di KFC dengan memesan berbagai menu yang lezat, atau jika ada bujet lebih kami berpesta seafood atau berlibur ke luar kota.

Namun, seiring bertambahnya usia, batasan antara momen penting dan momen rutinitas menjadi tidak sekaku dulu, apalagi jika dikaitkan dengan waktu yang saya bagi bersama suami. Hal ini saya rasakan ketika tidak setiap hari bertemu suami, bahkan kami berdua pernah mengalami hubungan jarak jauh, dimana tidak pernah bertemu sama sekali selama tujuh bulan. Sejak itu saya merasa setiap hari bersama suami adalah momen penting.

Mungkin ada benarnya frase Carpe diem yang bermakna petiklah hari atau raihlah hari ini. Kalimat lengkapnya adalah Carpe diem quam minimum credula postero, yang bisa dimaknai melakukan yang terbaik hari ini seolah tidak ada hari esok atau juga bisa dimaknai menghargai setiap momen waktu.

Setiap hari itu luar biasa dan perlu disyukuri. Siapa tahu momen dan peluang di hari ini tidak bakal terulang lagi. Sehingga, rasanya perlu untuk melakukan sesuatu semaksimal mungkin setiap hari baik untuk urusan pekerjaan maupun untuk relasi bersama pasangan sehingga tidak menyesal di kemudian hari. Dengan berpijak pada frasa tersebut maka setiap hari dengan upaya maksimal bisa menjadi momen penting dan disyukuri. 

Carpe diem juga menjadi judul lagu Metallica Carpediem Baby, meski lirik lagunya tidak terlalu pas dengan judulnya. Mungkin gara-gara judul lagu Metallica tersebut aku jadi suka dan familiar dengan frase tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun