[caption id="attachment_409613" align="aligncenter" width="259" caption="Bus Kota (sumber gambar: shutterstock.com)"][/caption]
Tiap pagi ada yang kubenci
tapi selalui kutunggui
sebuah bus kota
arah kampung rambutan
Hampir tiada ruang tersisa
Raga seolah tak berharga
berdesakan antar sesama
hingga bernafas pun susah
Saat kerja di kejauhan
bus menjadi andalan
tak penting badan merana
asal tiba di tujuan
Jika lelah melihat situasi
macet yang makin tak berperi
pikiran melalang ke hal sani
agar hati tetap manusiawi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H