Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bersiap Mudik dengan Jagadiri

16 Mei 2015   05:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:57 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_416324" align="aligncenter" width="400" caption="Motor yang Diisi Empat Penumpang Sangat Riskan di Jalan Raya (sumber: dok pribadi)"][/caption]

Mudik atau pulang ke kampung halaman merupakan tradisi di berbagai negara. Bila sebelumnya banyak yang melakukannya saat libur lebaran, kini dengan berbagai long weekend, frekuensi kegiatan mudik ini bisa lebih sering.Meski mudik mengasyikkan perlu persiapan khusus agar nyaman dan aman. Di antaranya dengan asuransi laka Jagadiri yang hemat dan praktis.
Persiapan untuk mudik tersebut perlu dilakukan apalagi bagi mereka yang membawa kendaraan pribadi. Pasalnya pelaku mudik bukan hanya seorang diri. Ada banyak pemudik yang ingin segera tiba di tujuan. Ketergesa-gesaan tersebut kadang membuat sifat waspada menjadi berkurang sehingga rawan terjadi kecelakaan.

Kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran memang sangat memprihatinkan. Selama libur lebaran terjadi kecelakaan yang memakan korban hingga ratusan jiwa yang pada umumnya dialami oleh pemilik kendaraan  pribadi baik motor maupun mobil.

Berdasarkan data Korlantas Polri 2013, kecelakaan saat mudik umumnya terjadi karena mengantuk, tergesa-gesa, dan ugal-ugalan di jalan atau kurang disiplin. Masalah lainnya yaitu teknis kendaraan, penggunaan ponsel saat berkendara dan muatan berlebih. Selain itu faktor terjadi kecelakaan bisa terjadi karena jalan yang rusak dan berlubang. Oleh karena pada saat libur long weekend kebiasaan mudik juga mulai muncul maka risiko kecelakaan bermotor tersebut tetep mengancam.

Infrastruktur jalan di lintas Jawa baik utara dan selatan memang tidak semuanya mulus. Kawasan pantura di berbagai tempat jalannya masih bergelombang. Bahkan kemarin kami berdua melewati tol Kanci-Pejagan jalannya rusak berat. Hampir sebagian besar jalan rusak dan bergelombang. Alhasil perjalanan memanfaatkan jasa tol ini ibarat medan off road.

[caption id="attachment_416323" align="aligncenter" width="400" caption="Jalan Tol  Kanci-Pejagan yang Rusak Parah  (sumber: dok pribadi)"]

14311850911266640102
14311850911266640102
[/caption]

Di jalur selatan terdapat ancaman longsor dan beberapa tempat yang curam serta tidak memiliki lampu jalan. Sehingga pengemudi harus ekstra hati-hati saat melintasi jalur ini.

Jalan lainnya yang biasa dilalui pemudik yang juga riskan adalah jalur pegunungan Kasembon hingga kota Batu. Jalannya keriting alias berkelok-kelok dan di beberapa bagian kadang kena longsoran. Dan lagi-lagi di beberapa tempat tidak ada lampu jalanan sehingga gelap.

[caption id="attachment_416322" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan Berkelok-kelok di Kasembon-Batu (sumber: capture googlemap)"]

1431185033147656845
1431185033147656845
[/caption]

Jalur mudik di luar Jawa juga di beberapa tempat tak kalah berisiko tinggi terjadi kecelakaan seperti Lintas Sumatera dan sebagainya. Infrastruktur berupa jalan memang pekerjaan rumah pemerintah dimana saat ini pengguna jalan hanya bisa protes dan mengeluh.

Jika faktor jalan darat yang rusak merupakan faktor eksternal dan sulit dihindari selain naik pesawat atau kapal laut, maka calon pemudik bisa memitigasi risiko dengan cara proteksi dan memindahkan sebagian risiko ke pihak ketiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun