Mamak bisa berarti sapaan yang berarti paman kepada pria berdarah India Tamil. Mamak di Malaysia juga bisa sebuah warung makan yang menjual makanan dan minuman serta buka 24 jam. Cerita mamak ini diangkat dalam sebuah animasi pendek buatan Malaysia berjudul Mamak.
Dikisahkan sebuah mamak bernama Sri Maju berasa di tepi jalan yang nampak sepi dari lalu lalang pejalan kaki. Mamak itu dikelola pria berdarah India. Di mamak tersebut terdapat mie instan merk populer, poster Angkasawan Malaysia, dan radio yang memutar lagu lawas dari  biduan Melayu terkenal, Sri P. Ramlee.
Hujan kemudian turun dengan derasnya. Seorang anak sekolah berdarah Tionghoa kehujanan dan berteduh di depan warung tersebut. Si paman memintanya masuk agar terhindar dari air hujan. Si anak tersebut rupanya lapar.
Melihat si anak yang berteduh, si paman jadi teringat anak kandungnya. Ia pun menyiapkan makanan dan minuman untuknya.
Pluralitas dan Cinta Kasih Sesama yang Hangat
Selama lima menitan penonton mendapat pesan dari animasi yang diproduksi oleh The One Academy dan A Vile Tomato Production. Pesan tersebut tidak nampak menggurui.
Pesannya adalah tentang pluralitas. Seperti di Indonesia, ada berbagai suku dan ras di Malaysia, seperti turunan India, Melayu, dan Tionghoa. Di dalam animasi ini semua elemen terlihat dan melebur dengan hangatnya.
Kasih sayang sesama juga diperlihatkan. Si paman dengan senang hati membuatkan makanan dan minuman untuk si anak yang tak dikenalnya. Ia langsung teringat akan anak kandungnya  ketika melihat si anak tersebut. Naluri kebapakannya pun hadir sehingga ia membuatkan santapan yang gratis untuk si anak.
Animasi digital ini memiliki desain karakter yang khas, disesuaikan dengan perawakan yang umum di Malaysia. Tak ada dialog, hanya gerak tubuh dan mimik, serta musik yang hadir dalam animasi yang disutradarai oleh Teoh Yi Heng ini.