Hujan sejak siang terus mengguyur. Hawa pun berubah menjadi sejuk. Perut mulai kukuruyuk. Terpikir untuk membuat sup. Kali ini dengan bahan ikan bawal laut.
Aku suka mencoba-coba ikan tawar ataupun laut. Mumpung tinggal di negeri yang kaya sumber daya laut. Setelah kemarin memasak kakap putih, aku tertarik mengolah bawal laut. Daging ikan ini lumayan tebal, teksturnya agak keras, sehingga cocok dimasak berkuah.
Bumbunya aku gunakan yang ada di dapur. Aku buat dua versi. Yang versi pertama, sup yang lebih ringan dan segar. Versi kedua, sup yang lebih aromaterapik dan lebih kaya rempah.
Versi pertama bumbunya hanya bawang merah dua siung, bawang putih satu siang, cabe rawit satu buah, dan cabe merah keriting dua buah. Semuanya diiris dan ditulis hingga harum dengan sedikit minyak. Kutambahkan irisan bawang bombay. Setelah layu baru kemasukan sayuran.
Sayurannya kupilih pak choy dan wortel. Setelah kuiris lalu kumasukkan ke dalam tumisan bumbu baru kutambahkan air. Baru deh kemudian potongan ikan bawal laut kumasukkan. Setelahnya kutambahkan lada halus, sedikit jahe bubuk, sedikit garam, dan sedikit gula. Lalu dibiarkan matang dengan api kecil.
Rasanya gurih dan segar. Ikan bawal laut sedikit tawar jika dibandingkan dengan tongkol atau kembung, dagingnya juga cukup banyak dan tebal sehingga cocok untuk menu rebusan.
Nah yang versi aromaterapik kutambahkan serai satu batang, dua lembar daun jeruk, dan di akhir ketika hampir matang, kutambahkan sedikit perasan jeruk nipis. Hasilnya? Sup yang kaya rempah dan aromaterapik. Rasanya lebih kaya, ada rasa asam, manisnya, selain juga gurih dan segar.
Aku semingguan ini memasak rebusan, selain mencoba menu hasil eksplorasi sendiri. Kemarin mencoba memasak sup mentimun dengan daging sapi. Hasilnya tak buruk dan unik.