Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sepuluh Tahun Lalu Kucingku Hanya Seekor

4 Januari 2025   19:32 Diperbarui: 4 Januari 2025   19:32 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepuluh tahun lalu kucingku hanya satu, kini lebih dari sepuluh (dokumentasi pribadi) 


Sepuluh tahun lalu kucingku hanya satu. Ya, ia adalah si Nero yang kini sudah almarhum. Kucing oren ini langsung membuatku jatuh hati ketika ia memainkan jemuranku. Nakalnya... tapi imut. Ia juga membuatku trenyuh ketika wajahnya nempel di jendela melihatku menyantap mie goreng telur.

Sejak itu hari-hariku diwarnai oleh si Nero. Aku memanjakannya, membuat ia merasa jadi si kaisar Nero. Ia pun menjadi kucing preman, pemimpin geng, namun ada saja tetangga yang memanggilnya si Cemot.

Ketika rumahku direnovasi dan aku terpaksa mengontrak rumah sementara, Nero selalu kucemaskan. Aku pernah membawanya ke kontrakan, tapi ia tak betah. Ia ketakutan karena di lingkungan baru ada banyak kucing liar yang ia tak kenal. 

Akhirnya aku yang mengalah. Setiap hari aku ke rumahku yang masih berantakan, hanya untuk menemui dan memberi makan si Nero yang malang. Ia tetap ada di sekitar rumah dan muncul jika kupanggil namanya.

Nero meninggal pada tahun 2020. Saat itu usianya hampir tujuh tahun. Ia kucingku yang paling kusayang hingga kini. Ia menjadi kakek buyut banyak kucing, seperti Cindil, Clara, Pang, dan Naura. 

Kucing Nero Manis seperti namanya sungguh manis, tak suka berkelahi seperti eyangnya (dokumentasi pribadi) 
Kucing Nero Manis seperti namanya sungguh manis, tak suka berkelahi seperti eyangnya (dokumentasi pribadi) 

Di antara cucu dan cicitnya, Si kucing bernama Nero Manis alias Ipik-ipik adalah pewaris warna dari Nero. Ia sama-sama oren hanya ia tak pandai berkelahi seperti Nero, melainkan sangat manis dan tak berlaku seperti kucing garong.

Tak terasa saat ini sudah 2025. Sepuluh tahun lalu kucingku hanya satu. Kini kucingku 13 ekor. Banyak nian ya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun