"Anak-anak Bengkulu sampai minta untuk bersantap di bakso Son Hajisony dulu di Lampung sebelum pulang," cerita Bu Dadang ketika mobil yang membawa kami menuju ke arah pusat Bakso Son Hajisony di Lampung. Bakso ini begitu populer di Lampung sehingga banyak yang menjadikan bakso bekunya sebagai buah tangan. Tapi rupanya bakso ini juga punya cabang di Jakarta Timur.
Ketika menyantap bakso ini kali pertama di Lampung memang bakso ini punya keunikan tersendiri. Baksonya memiliki tekstur yang tebal, dengan cita rasa gurih dan seutas rasa manis. Namun yang paling membuatku tersentuh yaitu kuahnya. Kuahnya hangat dan nyaman di tenggorokan karena kaya akan lada Lampung yang khas. Kuahnya ini yang belum pernah kutemukan di bakso merk lainnya.
Tempat makan bakso ini sering disinggahi para pelancong. Mereka menyediakan bakso vakum dan beku sehingga bisa dibawa sebagai buah tangan.
Nah karena pasangan sekarang tinggal di Lampung, ia kadang-kadang membawa bakso Son Hajisony ini untuk oleh-oleh rekan-rekan kantor dan saudara. Lalu kuberitahu aku  tak sengaja menemukan cabang bakso ini Condet, Jakarta Timur ketika melewati tempat ini. Tepatnya di jalan Batu Ampar.
Kami pun kemudian bersantap ke sini untuk membuktikan apakah rasanya sama seperti bakso di pusatnya. Jika rasanya sama, kami tak perlu bersusah payah membawa versi bekunya untuk buah tangan hehehe.
Rumah makan Bakso Son Hajisony yang terletak di Jalan Batu Ampar 3 Condet ini terbilang besar dan luas. Halaman parkirnya juga lapang.
Setiap ada pengunjung akan dihidangkan pempek dan cuko karena tempat makan ini juga menyajikan aneka pempek. Hanya menurutku rasa pempeknya biasa saja.
Kami langsung memesan semangkuk bakso untuk masing-masing. Aku memilih bakso polos, sedangkan pasangan memilih dengan bihun. Oleh karena ada menu baru berupa mie goreng, maka kami memesannya seporsi untuk disantap berdua.
Sebagai penyegar tenggorokan, pasangan memesan jeruk nipis hangat. Sedangkan aku memilih es doger.