Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Merawat Luka Batin, Buku tentang Kesehatan Mental

12 Juni 2024   23:55 Diperbarui: 21 Juni 2024   13:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Merawat Luka Batin ini perlu dibaca mereka yang sedang tidak baik-baik saja (sumber gambar: iJakarta) 

Malam semakin larut. Aku belum bisa tidur. Aku pilih-pilih buku. Sesuka hatiku. Merawat Luka Batin, buku tentang kesehatan mental yang ingin kubaca hingga aku merasa ngantuk. Tak apa-apa dapat selembar dua lembar, syukur-syukur bisa satu buku.

Kesehatan mental menjadi isu yang legit belakangan ini. Makin banyak yang sadar akan pentingnya topik ini. Makin banyak pula yang paham bahwa siapapun bisa mengalami, tak perlu malu agar bisa diobati.

Sejak pandemi, makin banyak yang tidak baik-baik saja. Bukan hanya tentang kesehatan fisik, kondisi ekonomi, namun juga tentang kesehatan mental. Kehilangan orang-orang yang disayangi bisa memicu depresi. Begitu juga dengan kehilangan sumber perekonomian, bisa membuat seseorang rendah diri lalu mengasingkan diri. Kelamaan menyepi juga bisa menyebabkan depresi.

Ada begitu banyak penyebab depresi. Dalam buku ini dibahas apa itu depresi, apa saja pemicunya, serta perbedaan depresi dengan kondisi lainnya, misalnya sedang bermasalah. Dalam buku ini, dr. Jiemi Ardian Sp.KJ me mendorong agar mereka yang telah paham bahwa kesehatan mental mereka sedang bermasalah untuk segera meminta bantuan ke pihak profesional. Jika gejalanya ringan, maka bisa ke psikolog. Tapi jika kondisi depresinya sudah berat, maka bisa ke psikiater. Ia juga menjelaskan perbedaan antara psikolog dan psikiater.

Dokter Jiemi mendorong agar mereka yang mengalami depresi tidak merasa malu dan segan untuk minta bantuan. Kondisi ini juga tidak perlu disangkal agar segera bisa diobati.


Selanjutnya dibahas berbagai upaya menghadapi depresi, misalnya dengan mindfulness. Apa itu mindfulness dan cara berlatihnya, dijelaskan dalam buku secara bertahap. Salah satunya bisa dengan berlatih pernafasan dan meditasi.

Kemudian yang tak kalah penting adalah dukungan dari orang terdekat, bisa keluarga atau sahabat. Mereka juga sebaiknya menerima bahwa orang yang dicintainya sedang tidak baik-baik saja dan memerlukan dukungan agar bisa segera pulih.

Buku ini menurutku penting dibaca oleh siapa saja. Karena tak sedikit mereka yang menyangkal bahwa dirinya sedang depresi dan malu untuk meminta bantuan agar bisa segera pulih. Buku yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama ini bisa didapatkan di toko buku atau juga di perpustakaan seperti iJakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun