Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Lagi-lagi Bu Tejo Jadi Provokator, Kali Ini di Cap-Cip Top!

24 Mei 2024   23:32 Diperbarui: 24 Mei 2024   23:34 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak film pendek Tilik viral, karakter cerita bernama bu Tejo dan pemerannya, Siti Fauziah, juga ikut populer. Bu Tejo ini kemudian ikut muncul dan menjadi sosok provokator dalam film pendek berjudul Cap-Cip Top!

Bu Tejo dalam film ini hanya menjadi tokoh pembantu. Ia kebetulan sedang memesan mie ayam di warung milik Bu Tri (Putri Manjo). Sambil menunggu pesannya siap, ia pun bergosip dan memanas-manasi Bu Tri. 

Obrolan itu dipicu oleh kedatangan Yudha (Aryudha Fasha) yang menukar uang ke warung Bu Tri. Yudha sendiri lulusan D3, namun bekerja membantu usaha warung makan budenya, Bu Karman (Yanti Lemoe) yang laris manis di daerah tersebut. 

Laris-manisnya usaha tersebut membuat Bu Tri iri. Apalagi Bu Tejo terus mengompori Bu Tri dan menduga-duga Bu Karman menggunakan pesugihan. Termakan oleh provokasi tersebut Bu Tri pun menyuruh anaknya mencari bukti pesugihan tersebut. 

Cerita dalam film Cap-Cip Top! ini disusun oleh Ludy Oji Prastama bersama Wahyu Agung Prasetyo. Wahyu Agung Prasetyo sendiri di sini juga berlaku sebagai sutradara. Ia juga yang menyutradarai Tilik kala itu dengan bendera Ravacana Films. 

Sutradara film ini sama dengan sutradara Tilik (sumber gambar: Ravacana Films) 
Sutradara film ini sama dengan sutradara Tilik (sumber gambar: Ravacana Films) 

Oleh karena turut melahirkan karakter Bu Tejo dan warga sekampung dengan Bu Tejo, maka Wahyu tak perlu susah-susah mendesain karakter sosok provokator yang bermulut pedas manis. Penonton sudah kenal dengan sosok Bu Tejo yang cerewet, bermulut pedas, dan manipulatif. 

Demikian pula dengan warga desa setempat. Penonton sudah akrab dengan karakter warga desa dalam semesta Tilik, yang suka mengobrol. Alhasil suasana mengobrol dan ketika bertengkar dalam film pendek berdurasi 21 menitan ini terasa natural. Seperti percakapan biasa yang kita temui sehari-hari. 

Dalam film pendek ini Wahyu tinggal memoles dan mengesekusi cerita yang sebenarnya temanya sederhana dan mengandung pesan sponsor sebuah produk sambal. Inti dari film pendek ini adalah kecurigaan tak berdasar dan masakan yang memang sedap. 

Oleh karena yang ditonjolkan dalam film ini adalah makanan maka kamera mengatur posisi perekaman yang pas sehingga bisa memberikan visual makanan yang sedang dimasak dan nampak lezat. Jenis makanannya sendiri umum dijumpai di warung makan biasa sehingga perlu pencahayaan dan penataan agar makanan tersebut tetap bisa mengundang selera. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun