Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Merayakan Hari Kebangkitan Nasional di Muskitnas dengan Workshop Jamu

20 Mei 2024   21:25 Diperbarui: 20 Mei 2024   21:57 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta mengikuti workshop Jamu di Museum Kebangkitan Nasional dengan antusias (dokpri) 

Pengobatan tradisional ini kemudian diakui oleh bangsa Eropa dengan adanya De Medicina Indorum (Ilmu Pengobatan Orang Hindia) yang ditulis oleh Jacob Bontius tahun 1642. Selanjutnya pada tahun 1684 Hermann Nikolaus Grimm mempublikasikan Pharmacopoeia indica yang memuat daftar tanaman dan hewan yang berkhasiat sebagai bahan obat-obatan. Lalu juga ada Bataviasche Apotheek yang terbit di Batavia tahun 1746 yang berisikan katalog tanaman herbal. 

Koleksi yang melengkapi ruangan ini adalah gandik dan pipisan jamu yang merupakan pasangan baru untuk menggiling atau menumbuk bahan jamu untuk memudahkan pengambilan sari patinya. Kemudian juga ada kotak obat suku Dayak yang berisi alat, bahan, dan ramuan tradisional suku Dayak. 

Di ruang lainnya ditempatkan peta daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia dengan jenis rempah-rempahnya yang populer di dunia. Ada jahe, gaharu, lada, cendana, pala, cengkeh, kayu manis, dan kapur barus. 

Ada ruang tentang rempah-rempah Nusantara (dokpri) 
Ada ruang tentang rempah-rempah Nusantara (dokpri) 

Nah, kapur barus,  gaharu, dan cendana ini termasuk rempah aromatik, yang tak hanya bermanfaat untuk pengobatan, namun juga memiliki manfaat yakni aromanya yang harum. Sama seperti pengobatan tradisional, Indonesia juga memiliki cerita panjang berkaitan dengan aromatik, baik untuk ritual keagamaan maupun untuk fungsi lainnya.  Oleh karena itu workshop parfum juga memiliki kaitan dengan sejarah panjang rempah-rempah di Indonesia. 

Bahan parfum juga ada dari kayu manis, lada, pala, cengkeh, dan rempah lainnya (dokpri) 
Bahan parfum juga ada dari kayu manis, lada, pala, cengkeh, dan rempah lainnya (dokpri) 

Bahan parfum modern dari rempah-rempah juga banyak. Ada lada, kayu manis, asam, pala, lada, jahe, cengkeh, pekak, akar wangi, dan kapulaga sabrang. 

Belajar Membuat Jamu Beras Kencur, Kunyit Asem, dan Jamu Komplet
Ibu guru kembar Rossy dan Rian dengan telaten mengajarkan peserta workshop membuat jamu. Bergantian mereka memperkenalkan bahan-bahan jamu, cara memasak, dan menjelaskan manfaatnya. 

Jamu paling muda adalah beras kencur yang baik untuk menjaga vitalitas. Bahannya beras dua sendok yang direndam semalaman, kencur lima buah, air matang dua gelas, sedikit garam, dan gula secukupnya. Semua bahan ini diblender lalu disaring. Siap deh diminum. 

Dengan telaten kami diajarkan cara membuat jamu (dokpri) 
Dengan telaten kami diajarkan cara membuat jamu (dokpri) 

Menu berikutnya adalah jamu kunyit asam. Caranya iris tipis kunyit dan rebus dalam kuali tanah liat. Dua buah kunyit, seperempat asam Jawa, gula merah, dan air lima gelas. Kunyit asam baik untuk meredakan nyeri saat datang bulan bagi perempuan, menjaga stamina, dan untuk menjaga kesehatan tulang.  Jamu ini segar, asam manis dan bisa ditambahkan es batu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun