Suatu hari di Bulan Mei aku mengunjungi Museum Musik Indonesia di Malang. Museum ini terletak di Gedung Penunjang Museum Mpu Purwa, masuk di kawasan perumahan Griya Santa di Jalan Soekarno Hatta. Setelah berjumpa dengan dua pengelolanya, aku kemudian larut mengobrol tentang musik.
Museum ini terletak di lantai dua. Ketika melihat layout dan tata pamer museum ini, aku lantas teringat dengan kunjunganku kali pertama ke museum ini. Museum ini memang telah mengalami beberapa kali perpindahan lokasi.
Kunjunganku pertama ketika museum ini menempati sebuah rumah di daerah Griya Santa. Saat itu mereka sedang bersiap berkemas untuk berpindah lokasi.
Koleksinya saat itu belum dikemas, baru diinventarisasi. Kulihat ada begitu banyak koleksi kaset dan piringan hitam yang dipajang, termasuk poster band dan penyanyi Indonesia serta tiket pertunjukan. Waktu itu kami banyak bercakap tentang band bernama Bentoel, yang merupakan band lokal asal Malang.
Band ini pernah populer pada tahun 1970-an. Awalnya band ini mengusung musik pop kemudian merambah ke musik cadas setelah kedatangan Ian Antono.Â
Ya gitaris terkenal ini berdarah Arema. Setelah mengalami pasang surut bersama band Bentoel, Ian Antono kemudian bergabung God Bless yang melambungkan namanya.
Waktu kali pertama ke museum tersebut, aku tercenung karena baru kali pertama mendengar nama band tersebut. Aku merasa malu sebagai warga Ngalam.
Nah, kedatanganku kali kedua sebenarnya ingin mendengarkan lagu-lagu dari band Bentoel dan musisi lawas lokal lainnya. Tapi kemudian perhatianku teralihkan dengan tatanan koleksi yang tak persis sama seperti dulu dan juga keasyikan mengobrol tentang berbagai hal tentang musik.