Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Ketika Sepuluh Perupa Tanah Air Bersuara dalam Sepuluh Perupa Perempuan

21 April 2024   01:02 Diperbarui: 23 April 2024   02:46 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri Astari Rasjid dengan karyanya yang terinspirasi dari wayang golek Yogyakarta (sumber gambar: Indonesiana TV) 

Dunia seni rupa di Indonesia berkembang secara dinamis. Pelakunya bukan hanya perupa pria, namun juga perupa perempuan. Makin banyak perupa perempuan yang berani bereksplorasi dan menampilkan karya-karyanya yang tak hanya memikat, namun juga memberikan pesan dan cahaya. Cerita para perupa perempuan ini ditampilkan di website Indonesiana TV Sabtu (20/4) dalam rangka peringatan hari Kartini dalam bentuk film dokumenter bertajuk Sepuluh Perupa Perempuan. 

Kesepuluh perempuan perupa kontemporer Indonesia Terpilih tersebut adalah Dolorasa Sinaga, Nunung W.S., Melati Suryodarmo, Bibiana Lee, Titarubi, Indah Arsyad, Arahmaiani, Dyan Anggraini, Mella Jaarsma, dan Sri Astari Rasjid.  Sebelum menjadi sosok yang dibahas dalam dokumenter ini, kesepuluh perupa ini telah melakukan pameran bertema Indonesian Women Artists #3: Infusions Into Contemporary Art di Galeri Nasional Indonesia pada 29 Maret - 24 April  2022.

Kesepuluh perempuan perupa ini dipilih karena aktif dan produktif selama dua dekade terakhir. Karya-karya mereka unik, kualitasnya tak kalah dengan perupa mancanegara, dan memberikan pengaruh di dunia seni rupa tanah air. Mereka rupanya juga berasal dari berbagai daerah dan berbagai etnis.

Selama hampir 25 menit, penonton diajak berkenalan dengan para perupa perempuan tersebut dan menyaksikan karya-karya mereka yang elok. Narasi pembuka dokumenter disampaikan oleh Inda Citraninda Noerhadi dari Yayasan Cemara Enam. 

Karya-karya seni mereka unik dan segar (sumber gambar: Indonesiana TV) 
Karya-karya seni mereka unik dan segar (sumber gambar: Indonesiana TV) 

Film dokumenter ini diproduksi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Yayasan Cemara Enam.

Yuk kenalan satu-persatu dengan para perupa perempuan kontemporer tersebut.

Dolorasa Sinaga seorang pematung yang kerap menampilkan obyek perempuan. Karya-karyanya mencerminkan keberpihakannya pada kalangan marjinal dan yang tertindas. Perempuan berkaca mata ini luwes dalam menggunakan alat las dan bor untuk menghasilkan karya yang menyuarakan suara perempuan. 

Dolarasa Sinaga si pematung kontemporer (sumber gambar: Koalisi Seni) 
Dolarasa Sinaga si pematung kontemporer (sumber gambar: Koalisi Seni) 


Nunung W.S., merupakan perupa seni abstrak. Ia kerap terinspirasi oleh warna tekstil tradisional dan suasana teduh seperti suasana masjid. Meski usianya tak muda, ia masih produktif dalam membuat karya lukis yang memiliki unsur geometri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun