Ada instalasi seni berupa video 12 kanal monitor yang disinkronisasikan yang menunjukkan laku dodok atau jalan berjongkok. Karya ini terinspirasi dari budaya keraton Yogya. Judulnya  Perpetuity karya Nadiah Bamadhaj dari Malaysia.
Dua seniman Bali yang merupakan ayah dan anak menghadirkan karya seni yang emosional. Ada I Ketut Muja dengan Rwa Bhineda yang membuat patung ekspresif. Sedangkan I Wayan Jana menampilkan Bisma, Â dengan kondisinya setelah bertarung dengan Srikandi yang merupakan reinkarnasi Dewi Amba. Bagian ini begitu memilukan.
Masih banyak karya dan instalasi seni memikat yang membuat merenung di pameran kali ini. Perupa dari Jepang bernama Meiro Koizumi menampilkan Good Machine Bad Machine yang berupa video multikanal dan robot berupa patung tangan yang bisa bergerak-gerak. Lalu ada cerita tentang korban perang Vietnam, cerita duka di Afghanistan, cerita para pengungsi perempuan di Indonesia dan masih banyak lagi.
Sampai di rumah aku mengamati lagi karya seni yang sebagian kudokumentasikan. Emosi dari beberapa karya masih bisa kurasakan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!