Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kulari di Tempat Wisata dan Tempat yang Indah

25 Desember 2023   23:35 Diperbarui: 26 Desember 2023   00:35 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu setiap kali melihat jalanan yang rindang atau garis pantai yang panjang, aku tergoda untuk berlari. Ya, lari, karena hanya olah raga itu yang mudah dan bagiku asyik, meski masih payah dan tak mahir. Kemudian kesempatan berlari itu hadir. Bukan di track lari atau tempat CFD, melainkan tempat wisata yang memberikan pengalaman unik.

Berlari di tempat wisata, mungkinkah? Ya, sekarang ada banyak event lari. Bahkan mungkin tren berlari kembali naik melihatnya banyaknya event yang diadakan dan hampir semuanya mengundang banyak antusias.

Dulu ketika melihat event lari aku merasa minder. Aku berlari hanya untuk olah raga dan senang-senang, rasanya masih belum terpikir untuk mengikuti event lari. Jangan-jangan aku finish terakhir atau malah tidak sampai garis finish.

Ada banyak event lari yang ingin kuikuti. Terutama di tempat wisata, seperti berlari di kawasan Candi Prambanan, lari di Borobudur, lari di Mandalika, lari di Gunung Pancar, dan lari di Ancol. Tapi sebagian di antaranya adalah half marathon dan marathon, yang diikuti oleh pelari profesional.

Ada beberapa pelari yang kutemui di Pantai Seger Mandalika (Dokumentasi pribadi) 
Ada beberapa pelari yang kutemui di Pantai Seger Mandalika (Dokumentasi pribadi) 


Ehm aku sih pelari amatir. Masih kebanyakan jalan daripada lari. Juga larinya beberapa kali berhenti kemudian jepret-jepret pemandangan dulu.

Ya, berlari di tempat yang rindang, indah, dan berhawa segar memang menyenangkan. Perpaduan panorama menawan dan udara yang segar membuat berlari jadi tak begitu melelahkan. Sambil berlari dapat bonus pemandangan yang memanjakan mata.

Berlari di Pulau Bidadari
Waktu itu aku beruntung mendapatkan kesempatan bermalam di Pulau Bidadari bersama para Kompasianer. Ketika melihat pantai dan juga pulaunya yang terlalu besar, aku tergoda untuk berlari pagi-pagi.

Sambil berlari, bisa menikmati spot menarik  (Dokumentasi pribadi) 
Sambil berlari, bisa menikmati spot menarik  (Dokumentasi pribadi) 
Niatku pun kesampaian keesokan harinya. Aku berlari dengan santai mengitari pulau, dari pantai yang berpasir lembut, dermaga buatan, dekat Benteng Martello dan kemudian berhenti di tempat yang kulihat beberapa pemancing. Di sana aku baru beristirahat dan kemudian asyik melamun sembari memerhatikan aksi pemancing.

Saat aku berlari, kulihat beberapa Kompasianer juga asyik berolah raga. Mereka gantian bersepeda.

Beberapa Kompasianer bergantian bersepeda  (Dokumentasi pribadi) 
Beberapa Kompasianer bergantian bersepeda  (Dokumentasi pribadi) 


Berlari di Pinggir Hutan dan Danau UI
Sebelum pandemi, aku punya rekan kerja yang gemar berlari. Bersama dia, setiap Rabu sore kami pun berlari di kawasan UI. Favorit kami adalah berlari berkeliling di pinggiran hutan UI atau di sekitaran danau UI. Namun, ada kalanya kami berlari di lapangan Rotunda UI karena ada banyak temannya yang juga sedang berlari.

Universitas Indonesia memang punya banyak sudut yang asri dan asyik buat berlari. Udara di sini juga segar. Sambil berlari, aku menghafal rute-rute jalan pintas ke beberapa tempat di UI. Aku masih nyasar ke jurusan A atau B, bisa sampai tapi kemudian nyasar kembalinya hahaha.

Universitas Indonesia yang di Depok punya banyak sudut asyik untuk berlari  (Dokumentasi pribadi) 
Universitas Indonesia yang di Depok punya banyak sudut asyik untuk berlari  (Dokumentasi pribadi) 

Kulari di UI pasti menyenangkan saat pagi atau sore hari  (Dokumentasi pribadi) 
Kulari di UI pasti menyenangkan saat pagi atau sore hari  (Dokumentasi pribadi) 
Di tepian danau UI jika sore banyak mahasiswa yang duduk-duduk menikmati panorama atau sambil berdiskusi. Danau ini lumayan luas dan punya banyak sisi untuk menikmati panorama.

Cerita lengkap bisa dibaca di sini (Sudut-susut Asri UI ini cocok untuk rute lari).

Kulari di Kuta, Mandalika

Pukul lima pagi matahari masih malu-malu di Kuta Mandalika. Apalagi saat itu langit berawan. Sejak tiba di tempat ini aku langsung jatuh hati dengan garis pantainya yang panjang. Cocok untuk berlari. 

Garis pantainya panjang, asyik untuk berlari  (Dokumentasi pribadi) 
Garis pantainya panjang, asyik untuk berlari  (Dokumentasi pribadi) 

Maka ketika pantai masih sepi, aku pun berlari ringan. Ah angin pantai yang sejuk seperti membantu mendorongku untuk berlari. Hingga kemudian aku berhenti dan asyik menikmati aktivitas nelayan. 

Berlari di pantai Mandalika sungguh menyenangkan. Panoramanya elok. Hawanya juga segar. 

Cerita berlari di Kuta, Mandalika ada di sini. (Sebuah Pagi di Kuta Mandalika) 

Berlari di Taman Mini Indonesia Indah
Sejak mengetahui ada event lari di Ancol dan beberapa tempat wisata, aku juga ingin suatu ketika mencoba lari di tempat-tempat tersebut. Tapi karena masih amatiran, aku jadi ragu untuk mencoba. Baru bulan lalu, kesempatan itu datang. Ada kategori fun run bagi mereka yang masih amatiran dan baru bisa berlari tiga kiloan kilometeran. 

Ayo lari  (Dokumentasi pribadi) 
Ayo lari  (Dokumentasi pribadi) 
Asyik, aku pun ikut berlari santai di Taman Mini Indonesia Indah. Kapan lagi punya teman berlari di kawasan TMII. Sambil berlari dapat bonus bisa menikmati wahana-wahana yang ada di TMII.

Rute berlari tiga kiloan lumayan. Rute dari tempat yang tak jauh dari Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal dilanjutkan ke Tugu Api Pancasila TMII lalu ke Museum Penerangan, Skyworld,  Anjungan beberapa provinsi di Kalimantan, danau pulau Indonesia, Istana Anak, berbagai tempat ibadah,  Keong Mas, dan kembali ke tempat semula.

Aku kebanyakan  jalan daripada lari hehehe  (Dokumentasi pribadi) 
Aku kebanyakan  jalan daripada lari hehehe  (Dokumentasi pribadi) 
Ketika lelah berlari, aku pun jalan kaki. Ada kalanya aku mengambil foto-foto. Untunglah meski banyak jalan masih memenuhi batas waktu lari yakni 45 menitan sehingga dapat medali.

Cerita lari di TMII lengkapnya di sini. (Empat puluh lima menit keliling Indonesia di TMII)

Kulari di Ragunan
Ketika berkunjung ke Bonbin Surabaya, aku melihat di sana ada track berlari. Aku baru tahu jika Ragunan juga punya track buat berlari. Tapi amannya lari di Ragunan saat pagi hari ketika pengunjung masih sepi dan tentunya juga jangan berisik agar tidak mengganggu para satwa.

Ayo lari di Ragunan  (Dokumentasi pribadi) 
Ayo lari di Ragunan  (Dokumentasi pribadi) 

Aku tahu ada event lari di Ragunan dari Komunitas Lari Bahagia. Rupanya mereka kerap mengadakan lari di beberapa tempat yang seru. Karena bukan sebuah event olah raga resmi maka kegiatan di sini lebih kasual. Cocok sih bagi yang amatiran sepertiku, meski sebagian anggota juga jago berlari dan sudah sering ikut event lari.

Berlari di Ragunan ternyata menyenangkan sekaligus melelahkan. Track-nya lumayan naik turun, namun ada banyak pohon rindang di sini dan di sana. Jika bertemu kandang hewan, aku mencoba gerakanku ringan agar tak menganggu mereka. 

Wah Ragunan juga punya danau yang elok (Dokumentasi pribadi)  
Wah Ragunan juga punya danau yang elok (Dokumentasi pribadi)  

Kami melewati hutan, kandang jerapah, gajah, dan kemudian aku dan kawanku terpisah dari rombongan karena rombongan di depan berlari lumayan kencang. Akhirnya kami mengambil short track dan bertemu di danau.

Wah aku sudah lama tidak main ke Ragunan atau aku mungkin sudah lupa ada danau. Pinggiran danau ini indah dan juga cocok buat berlari.

Setelah berlari, kami kemudian melakukan olah raga dan mengikuti games, baru kemudin  berkeliling Ragunan dan ke Pusat Primata Schmutzer. Nah asyiknya berlari di tempat wisata, setelah capek lari bisa kembali berkeliling ke tempat wisata tersebut.

Setelah lelah lari, main games, dan berolah raga, maka kemudian kami berkeliling ke pusat primata, baru makan siang  (Dokumentasi pribadi) 
Setelah lelah lari, main games, dan berolah raga, maka kemudian kami berkeliling ke pusat primata, baru makan siang  (Dokumentasi pribadi) 


Ehm sudah lama nggak main ke Ragunan. Aku baru ngeh jika Ragunan makin luas dan makin tertata.

Berikutnya lari ke tempat wisata mana lagi ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun