Pagi yang cerah
Sinar matahari mulai terasa menyengat
Motor melaju membelah jalanan
Menuju salah satu pusat budaya Betawi yang disebut Setu Babakan
Ini pertemuan kali kedua tim inti KOMiK membahas persiapan produksi film pendek berjudul Ngidam. Kami sengaja berkumpul di pusat budaya Betawi ini yang terletak di Jakarta Selatan karena ada salah satu adegan yang rencananya pengambilan gambarnya di sini.
Pagi ini tak terlalu ramai sehingga kami leluasa mengobrol di salah satu sudut sambil mencobai aneka masakan khas Betawi, ada nasi uduk, gado-gado, dan bir pletok. Tak lupa kami mencobai selendang mayang, salah satu jajanan yang sudah mulai susah ditemui.
Ini kali kedua aku terlibat di proyek film pendek KOMiK di bangku penulis naskah dan produser. Dibandingkan proyek film pertama berjudul Jagaditta yang relatif lebih santai dan tanpa beban, aku merasa proyek film kedua ini lebih menantang. Orang-orang yang terlibat dalam film ini lumayan banyak, adegannya ada di beberapa tempat, sehingga jauh lebih kompleks. Ini bakal jadi pengalaman yang luar biasa, melakukan manajemen sumber daya membuat film secara otodidak dan langsung praktik di lapangan.
Ketika mengikuti mentoring dan coaching dengan para penggiat film tanah air, aku baru ngeh jika pekerjaan sebagai produser itu lumayan komplek dan berat. Mereka ibarat project manager di sebuah proyek konsultansi, melakukan pengelolaan semuanya, dari sumber daya manusia, waktu, dan tentunya pendanaan.
Kami kemudian melakukan bedah naskah. Satu-persatu adegan kami bahas dari cara pengambilan gambar, rencana visual, lokasi latar, hingga tambahan dialognya. Kami melakukan brainstorming agar tiap adegan semuanya menjadi sebuah kesatuan. Kegiatan ini ternyata menyenangkan, karena aku lebih bisa membayangkan secara jelas bentuk tiap adegan.
Diskusi semakin panjang dan alot. Kami membahas properti, rencana kru, jumlah pemain dan extras, jumlah waktu syuting, Tempat-tempat yang kami pilih untuk lokasi syuting, model kostum, dan hal-hal detail lainnya. Tak kalah penting adalah membuat timeline dan anggaran yang detail.
Selama melakukan kegiatan ini, aku jadi kagum dengan para pekerja film. Proyek kami baru film pendek, bagaimana dengan mereka yang membuat film panjang atau serial, syuting berbulan-bulan, serta melibatkan kru dan pemain kolosal. Pastinya akan melelahkan, namun juga menantang dan menyenangkan.
Acara kami tutup dengan jalan-jalan berkeliling Setu Babakan sambil menanyakan proses perijinan. Tak lupa kamu berkeliling museum dua lantai untuk menambah wawasan dan inspirasi untuk detail dalam film nantinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI