Terhitung sudah beberapa kali aku main ke Taman Mini Indonesia Indah, sayangnya aku belum pernah singgah ke Teater Keong Mas. Akhirnya suatu ketika, usai ada acara di sebuah museum, aku pun singgah ke sini. Jamnya pas, saat itu akan diputar salah satu film dokumenter berjudul The Living Sea.
Harga tiketnya termasuk rata-rata. Harga tiket yang reguler dipatok Rp50 ribu, Â sedangkan yang balkon dan VVIP masing-masing Rp75 ribu dan Rp100 ribu. Ada ruang tunggu di luar sembari menanti pintu studio dibuka. Di sekitaran ruang tunggu ada penjual camilan dan toilet. Tapi di dalam studio nanti seingatku penonton tak boleh makan dan minum. Mungkin untuk menjaga studio agar tetap bersih.
Teater Keong Mas ini telah dibuka sejak tahun 1984. Dinamakan Teater IMAX Keong Mas karena bentuk bangunannya menyerupai keong mas raksasa. Ada lukisan di dinding atas yang juga menggambarkan cerita keong mas. Juga ada koleksi aneka mollusca seperti aneka kerang. Teater ini sendiri menggunakan teknologi proyektor IMAX dengan kualitas film 4K yang menimbulkan sensasi penonton seperti ikut merasai pengalaman yang sama dengan yang ada dalam gambar.
Sembari menunggu, aku mengamati koleksi kerang yang diletakkan di beberapa vitrin. Wah ternyata ada begitu banyak jenis kerang  yang hidup di perairan nusantara. Ada yang menghasilkan mutiara, banyak pula yang tidak. Bentuk dan motifnya sungguh beragam.
Nah waktunya film diputar. Di dalam studio ada ruang pemutaran berbentuk melingkar dengan layar yang besar. Saat itu pengunjung tak banyak, tapi untunglah film tetap diputar.
Durasi filmnya sendiri hanya sekitar 45 menitan. Oh iya selain The Living Sea, pilihannya saat itu ada The Journey to the South Pasific pukul 12.00, T-Rex pukul 13.30, dan The Living Sea ini pukul 15.00 WIB. Judul film dan jam tayangnya bisa jadi berubah setiap periode waktu tertentu.Â
Waktu itu pernah ke sini dan semuanya serba film horor Indonesia. Wah kayaknya seru kali ya nonton film horor Indonesia dengan layar IMAX. Sayangnya saat itu jam tayangnya sedang tak bersahabat.