Sejak beredar kabar pemeran Ariel dalam The Little Mermaid adalah Halle Bailey, aku agak pesimis dengan film ini.
Pasalnya, sosok Ariel jadi sangat berbeda dengan versi orisinilnya. Tapi, rasanya kurang bijak jika menghakimi sebuah film karena tidak setuju dengan pemilihan pemerannya.
Dan ternyata film The Little Mermaid tidak begitu buruk. Bahkan aku menikmati ceritanya, berkat daya tarik trio sahabat Ariel yang lucu. Juga, tentunya berkat lagu-lagu dalam film buatan Lin-Manuel Miranda.
Jika kalian sudah terbiasa dengan cerita si putri duyung karya Hans Christian Andersen, maka cerita dalam film ini tidak sama persis.
Ceritanya lebih mengikuti versi animasi Disney yang dirilis tahun 1989, yang naskahnya ditulis oleh John Musker dan Ron Clements.
Namun oleh David Magee, beberapa karakter dan latarnya banyak diubah agar cocok dengan sosok Ariel dalam film yang berkulit hitam.
Dikisahkan Ariel (Halle Bailey) putri bungsu Raja Triton (Javier Bardem) sangat terobsesi dengan kehidupan manusia. Ia suka mengumpulkan barang-barang manusia dari kapal yang karam.
Suatu ketika ia melihat pesta kembang api untuk merayakan ulang tahun Pangeran Eric (Jonah Hauer-King). Ia langsung jatuh cinta kepadanya.
Saat hujan badai, kapal Eric pun karam. Ariel pun menyelamatkannya. Ia semakin ingin menjadi manusia. Mengetahui hal tersebut Raja Triton langsung menghalanginya. Namun, iming-iming Ursula si penyihir (Melissa McCarthy) membuat Ariel gamang.