Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak

23 Mei 2023   23:56 Diperbarui: 24 Mei 2023   00:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jejak itu terukir dalam pasir pantai yang halus
Ia tak kuatir mengukir jejaknya di pantai tersebut
Bersama puluhan atau ratusan jejak kaki, miliknya akan tertutup
Apalagi sebenarnya lagu angin bertiup, jejaknya akan tersapu

Ia juga tak begitu kuatir ketika kakinya meninggalkan bekas di lumpur
Padahal yang kenal akan tahu sepatu miliknya itu
Sepatunya tak banyak dimiliki umum
Tapi ia tak takut karena bakal banyak orang yang berlalu lalang di lumpur itu

Hingga suatu ketika aku tahu yang bikin ia takut
Bukan pasir pantai, pasir gurun, atau jejak di lumpur
Aku tahu yang membuat jejaknya akan ada selalu
Jejak yang ada di dunia maya dan aku ingin ia tak sadar membuat jejaknya di situ

Tak sulit untuk membuat ia muncul
Ia termasuk orang yang mudah diprovokasi, aku tahu itu
Kupicu ia dengan foto yang kumanipulasi itu
Ia lalu muncul memberi komentar dengan akun palsu

Aku tahu aku itu dirinya
Aku telah mengenal dia sejak lama
Aku telah membuntutinya sejak lama
Kini ia ketahuan, aku bisa tahu lokasinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun