Jejak itu terukir dalam pasir pantai yang halus
Ia tak kuatir mengukir jejaknya di pantai tersebut
Bersama puluhan atau ratusan jejak kaki, miliknya akan tertutup
Apalagi sebenarnya lagu angin bertiup, jejaknya akan tersapu
Ia juga tak begitu kuatir ketika kakinya meninggalkan bekas di lumpur
Padahal yang kenal akan tahu sepatu miliknya itu
Sepatunya tak banyak dimiliki umum
Tapi ia tak takut karena bakal banyak orang yang berlalu lalang di lumpur itu
Hingga suatu ketika aku tahu yang bikin ia takut
Bukan pasir pantai, pasir gurun, atau jejak di lumpur
Aku tahu yang membuat jejaknya akan ada selalu
Jejak yang ada di dunia maya dan aku ingin ia tak sadar membuat jejaknya di situ
Tak sulit untuk membuat ia muncul
Ia termasuk orang yang mudah diprovokasi, aku tahu itu
Kupicu ia dengan foto yang kumanipulasi itu
Ia lalu muncul memberi komentar dengan akun palsu
Aku tahu aku itu dirinya
Aku telah mengenal dia sejak lama
Aku telah membuntutinya sejak lama
Kini ia ketahuan, aku bisa tahu lokasinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H