Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Setelah Tantangan Menulis dan Membaca Usai

1 Mei 2023   21:26 Diperbarui: 1 Mei 2023   21:27 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah tantangan menulis dan membaca berakhir, sebaiknya aku terus melakukan tantangan tersebut sehingga jadi kebiasaan (sumber gambar:pixabay.com/Darkmoon_Art)

Setelah tantangan menulis dan membaca usai, ada sesuatu yang terasa hilang. Keinginan untuk terus menulis dan membaca masih ada, meski mungkin motivasinya tak begitu kuat. Bagaimana dengan kalian?

Selama bulan Ramadan ini aku mengikuti tiga tantangan. Agak ambisius,  tapi aku yakin bisa, karena tahun-tahun sebelumnya aku juga mengikutinya. Ketiga tantangan tersebut adalah Samber THR, menulis dengan tema tertentu bersama Blogger Perempuan, dan tantangan membaca setiap hari dari Gramedia. 

Tema Samber THR tahun ini menarik karena tak banyak perulangan dari tahun-tahun sebelumnya. Lebih fresh. Demikian juga dengan tantangan menulis yang diadakan oleh Blogger Perempuan. Tahun ini tak ada topik harian yang disyaratkan oleh Blogger Perempuan, melainkan tiap peserta diminta untuk menulis minimal 15 artikel dalam satu kategori. Andaikata ia memilih kategori film, maka 15 artikel yang dikirim harus tentang perfilman. 

Aku kemudian memilih kategori buku. Hal ini agar sejalan dengan tantangan membaca buku yang diadakan oleh Gramedia dengan nama kegiatan Ngabuburead. Bedanya tantangan membaca yang diadakan Gramedia itu berupa ulasan singkat. Hanya sekitar dua paragraf. Sedangkan persyaratan menulis artikel yang diadakan oleh Blogger Perempuan minimal 350 kata. 

Suatu tantangan tersendiri untuk menyelesaikan ketiga tantangan tersebut. Ketika 15 artikel tentang ulasan buku dan hal-hal seputar buku kuselesaikan, aku menarik nafas panjang. Ternyata lumayan melelahkan menulis di kategori yang sama. Lebih melelahkan daripada menulis dengan topik yang beragam. Aku hanya mengerjakan jumlah yang minimal, rasanya belum ada tenaga untuk melanjutkan menulis artikel ke-16 dan seterusnya. 

Setelah tantangan menulis di satu kategori kuselesaikan, tantangan ngabuburead pun juga berakhir. Ada kalanya aku hanya mampu membaca komik dalam satu hari. Tapi di hari lain aku bisa menyelesaikan satu buku yang lumayan tebal. Setelah tantangan ngabuburead berakhir, aku juga merasa bebanku berkurang. 

Dan, kemarin tantangan Samber THR juga berakhir. Ah leganya. Sudah lama aku tak menulis satu hari satu tulisan. Dua tahun lalu selama beberapa tahun aku mampu menulis setiap hari di Kompasiana dan di blog pribadi.  Juga pernah menulis tiap hari di blog YPTD. Itu berarti aku menulis minimal tiga artikel saat itu. Tapi kini entah kenapa rasanya begitu berat. Paling aku hanya mampu menulis setiap hari, utamanya di blog pribadi.

Blogku Keblingerbuku jadi terisi kembali (dokumen pribadi)
Blogku Keblingerbuku jadi terisi kembali (dokumen pribadi)

Dengan adanya tantangan menulis yang kuikuti itu aku jadi tergerak untuk kembali menulis setiap hari. Topiknya bebas saja, apa saja yang terlintas di benak. Toh menulis juga sebuah refleksi dan metode healing yang murah.  Mungkin kemarin-kemarin aku terlalu serius memikirkan apa yang kutulis, sehingga malah berakhir tak menulis sama sekali.

Adanya tantangan menulis di kategori yang sama memberikan dampak positif. Setidaknya blog pribadiku di Keblingerbuku kembali terisi, setelah sempat lama agak vakum. Demikian juga dengan tantangan membaca setiap hari. Tantangan ngabuburead juga membuatku termotivasi untuk membaca. Lima menit saja untuk membaca tak apa-apa. Baca webtoon saja juga tak masalah. Yang penting adalah membentuk kebiasaan.

Tantangan menulis dan membaca itu telah berakhir. Aku merasa lega. Kini waktunya untuk terus bergerak. Aku akan terus menulis dan membaca. Tak perlu banyak rasa was-was, karena jika kutunda-tunda, maka tulisan-tulisan tersebut tak akan kuselesaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun