Film dokumenter ini terlihat digarap dengan penuh cinta dan antusias. Visualnya begitu indah, misterius, namun sekaligus berbahaya.
Kedua pasutri tersebut memang hidup untuk gunung berapi. Sehingga, di film ini kita bisa melihat kecintaan mereka terhadap vulkano ini.
Gambar-gambar yang mereka rekam begitu indah dan hidup. Aliran lava yang merah menggelegak nampak indah dan berbahaya, demikian juga dengan semburan lava pijar. Gambar-gambar ketika gunung erupsi dari awan panas hingga sekeliling dikelilingi abu nampak mengerikan, tapi di satu sisi juga memperlihatkan bagaimana besarnya kekuatan alam. Kata Katia, mereka seperti lalat ketika berhadapan dengan gunung berapi yang kekuatannya begitu besar seperti bom atom.
Visual film dokumenter ini tentang vulkano memang epik. Bagian ketika mereka mendayung di atas danau asam di Kawah Ijen membuat penonton ikut was-was. Apalagi kamera sebelumnya menyorot beberapa bangkai hewan yang terjatuh di dalamnya.
Film ini juga memiliki latar musik yang indah, manis dan romantis. Jika melihat lagu OST film The Good, the Bad & the Ugly karya Ennio Morricone yang terdengar di film ini sepertinya Maurice dan Katia memang gemar bertualang.
Ada beberapa bagian dalam film yang menunjukkan perhatian dan cinta yang besar antara keduanya. Ketika berada di tempat erupsi yang membawa korban, Katia nampak kebingungan dan cemas. Ia saat itu sendirian dan ingin segera bertemu Maurice yang sedang mencari dana penelitian.
Katia ingin terus melangkah bersama Maurice. Ia akan terus mengikutinya dan ingin meninggal bersamanya.
Sebuah kisah cinta yang unik antara dua vulkanolog dan gunung berapi. Film ini tayang perdana di Sundance Film Festival 2022 dan berhasil meraih penghargaan kategori Jonathan Oppenheim Editing Award: U.S. Documentary. Film ini juga meraih Best Archival Documentary di Critics' Choice Documentary Awards 2022 dan masih banyak lagi. Film ini bisa ditonton di Disney Plus Hotstar dengan durasi 93 menit.
Fire of Love adalah sebuah surat cinta pasangan suami istri Katia dan Maurice kepada gunung berapi yang dicintainya. Film dokumenter ini menyajikan visual yang epik dan sinematik, dengan rekaman perjalanan karier dan kisah cinta keduanya. Skor: 8/10