Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film Bardo, False Chronicle of a Handful of Truths Sajikan Batas Tipis Antara Riil dan Fantasi

12 Februari 2023   17:19 Diperbarui: 13 Februari 2023   21:00 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Konon adakalanya batas antara hal yang nyata dan sekadar khayalan itu sulit dibedakan."

Padang pasir membentang di layar. Terdengar helaan nafas seorang pria dewasa. Ia nampak berlari menerjang padang pasir yang begitu luasnya. Kamera dengan lincah terus bergerak, seolah-olah penonton ikut diajak berlari melintasi padang pasir. 

Sebuah gambar pembuka yang impresif dari film berjudul Bardo, False Chronicle of a Handful of Truths.

Gambar-gambar berikutnya mulai membuat penonton limbung dan tercenung. Ada adegan persalinan. Ketika bayi berhasil dilahirkan, ada dialog yang aneh antara dokter dan si ibu. Si bayi ingin kembali ke rahim ibunya. Dan, bayi tersebut kemudian dikembalikan ke rahim si ibu.

Layar kemudian menunjukkan adegan di sebuah kendaraan. Ada ikan berwujud unik, axolotls, dalam wadah plastik lalu air tersebut bocor dan mulai membanjiri kendaraan.

Penonton kemudian diperkenalkan dengan pemeran utama. Ia adalah jurnalis dan sutradara dokumenter yang terkenal asal Meksiko, Silverio Gama (Daniel Gimnez Cacho). Ia tengah mengharap film berjudul False Chronicle of a Handful of Truths.

Pembuka filmnya begitu impresif (sumber gambar: Netflix) 
Pembuka filmnya begitu impresif (sumber gambar: Netflix) 
Silverio kemudian akan menerima penghargaan besar dan mendapat tawaran untuk wawancara di sebuah acara besar yang disiarkan. Ia kemudian makin sering alami kejadian di mana sulit baginya membedakan apakah itu nyata, sekadar memori dan mimpi, atau fantasinya?

Visual yang Impresif dan Cerita yang Tak Mudah Dipahami

Film Bardo, False Chronicle of a Handful of Truths memiliki visual yang impresif sehingga tak salah bila film ini masuk ke dalam nominasi Oscar untuk kategori Best Cinematography. 

Ada beberapa adegan yang bisa membuat penonton terkesima. Meskipun ada kalanya adegan-adegan tersebut terasa membingungkan, apakah betulan nyata, atau sekadar khayalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun