Di kantornya, ia merasa kurang dihargai. Ia juga merasa dikhianati sahabatnya yang juga tetangganya, yang merebut posisi kepala kompleks rumah tersebut.
Otto bisa siapa saja. Ia marah karena merasa sendirian dan tak merasa dihargai oleh sekelilingnya. Oleh karena ceritanya yang sederhana dan relevan dengan keseharian ini maka ceritanya mudah dicerna.
Cerita tentang kakek tua pemarah ini mengingatkanku pada film A Christmas Carol dan Gran Torino. Sosok pria tua di A Christmas Carol sama penggerutunya seperti Otto.
Sedangkan pria tua di Gran Torino juga sama-sama seperti Otto, marah ke dunia dan sekelilingnya, hingga kemudian terlibat dengan masalah tetangganya.
Ceritanya sederhana, namun hangat. Sebuah film yang sebenarnya menarik untuk ditonton bersama keluarga, namun karena ada adegan bunuh diri maka film ini mendapat rating 13+.
Tom Hanks berperan apik sebagai Otto. Kemarahan dan kemudian ingatannya kepada masa lalunya membuat penonton peduli.
Sementara karakter Marisol di sini sebenarnya agak berlebihan dan terlalu turut campur jika di dunia nyata.
Namun mungkin karakter seperti inilah yang berhasil mengusik Otto. Marisol yang ceria diperankan luwes oleh Mariana Trevio, aktris asal Meksiko.
Dari segi tensi, alurnya agak lambat dengan metode flash back. Penonton diharapkan bisa memahami lebih dalam tentang latar Otto dengan mengenalkan masa lalunya sebelum dan setelah bertemu Sonya.
Dari segi cerita memang biasa saja, tidak ada yang wah. Ceritanya setia dengan versi novel, hanya ada perubahan sedikit dari awal cerita, tetangga, dan kisah pertemuan Otto bersama Sonya.