"Do good for others, it will come back in unexpected ways" - anonim
Di dunia ini kita bisa mewujudkan lingkaran kebajikan. Apabila kita sering berbuat baik ke sesama manusia dan ke alam semesta, maka suatu ketika kebaikan itu juga akan kembali ke kita, mungkin dengan cara yang tak pernah kita duga.
Ada hukum tarik-menarik di dunia ini. Juga dikenal ada hukum karma. Suatu kebaikan yang disampaikan dengan tulus dan tanpa berharap bakal ada balasan, maka itu berarti kalian telah menyalurkan energi kebaikan.
Energi kebaikan yang positif itu seperti layaknya hukum kekekalan energi dalam fisika, ia juga akan menarik energi yang sama dan bersifat tak terputus. Oleh karenanya energi kebaikan yang kita salurkan, Â suatu ketika akan bisa kembali ke kita. Tapi, janganlah berharap.
Ketika kita telah berbuat baik kepada sesama maka lupakanlah, jangan diingat-ingat, apalagi menyebutkannya ke orang yang bersangkutan. Lupakanlah. Oleh karena berbuat baik ketika ada seseorang yang membutuhkan itu adalah sewajarnya dan di suatu kondisi bisa berubah jadi kewajiban. Tak perlu berharap orang yang kita beri bantuan itu akan membalas kebaikan.Â
Mungkin setahun, sepuluh tahun atau malah dalam hitungan hari ada sesuatu kejutan menyenangkan tak disangka-sangka. Wujudnya mungkin bukan dalam bentuk materi. Â Bisa jadi bentuknya adalah pintu yang terbuka ketika kita kebingungan mencari solusi atas masalah kita.
Berbuat baik ke sesama tidaklah harus dalam wujud materi yang besar. Memberikan senyuman yang tulus, mendengarkan keluhannya, atau menemani sahabat ketika ia sedang resah juga adalah wujud dari berbuat baik ke sesama.
Tentang energi kebaikan yang terus mengalir, aku ingin bercerita tentang rekan kerja seniorku yang sering menginspirasiku untuk selalu peduli kepada sesama manusia di sekelilingnya. Ia sering mengingatkanku untuk berbuat baik kepada sesama.Â
Usianya sudah memasuki angka limapuluhan. Saat ini Ia paling yang senior di antara kami. Ia selalu hafal akan ulang tahun kawan-kawan dan keluarga besarnya. Ia mengetiknya, mencetaknya, dan kemudian menyimpannya di meja kantornya.
Bukan hanya atasan atau rekan kerja yang diberikannya ucapan selamat dan juga kado ulang tahun sederhana. Melainkan juga para satpam, office boy, dan juga janitor. Semuanya ia pedulikan dan perlakukan sama. Alhasil mereka semua menyayanginya berkat perhatiannya.
Ketika ada salah satu rekan kami yang mendapatkan kemalangan atau sebaliknya, menikah dan mendapat momongan, maka ia yang maju untuk mengumpulkan sumbangan dari para rekan kerja. Sama seperti ucapan dan kado ulang tahun, ia juga mengumpulkan sumbangan untuk para janitor, OB, dan satpam. Ya, prinsipnya untuk tak membeda-bedakan status pegawai dipegangnya kuat-kuat. Ia juga memberi nasihat kepada kami untuk menghargai dan bertindak sopan kepada semua karyawan tanpa membeda-bedakan.
Ketika ada rekan kerja yang sakit atau baru melahirkan maka ia pun bergegas untuk datang dan menengoknya. Adakalanya kondisi rekan kami mengenaskan tanpa kami mengetahuinya, misalnya ia sakit dan ternyata ia sendirian di rumah tersebut, tak ada yang merawatnya.
Ia melakukan kebaikan dengan tulus. Tak ada niatan untuk berharap mendapatkan balasannya.
Namun energi kebaikan memang tak pernah musnah. Ia terus mengalir. Hanya waktu dan bentuknya mungkin tak pernah kita sangka-sangka.
Ia kerap mendapatkan oleh-oleh dari rekan-rekan yang menyayanginya. Ada kalanya ia mendapat hadiah yang tak terduga dari kawan masa lalu atau orang-orang yang telah lama tak dijumpainya. Ia mendapatkan banyak kejutan yang menyenangkan. Kejutan dan kebaikan yang ia dapatkan, ia putar lagi dan sampaikan ke sekelilingnya, hingga energi itu tak terputus.
Melakukan kebaikan misalnya dengan menyumbang di crowd funding juga besar manfaatnya. Memberikan donasi seribu dua ribu bakal terasa kecil jika hanya sendirian. Tapi ketika ada seribu, seratus ribu orang yang tergerak memberikan donasi meski besaran donasi per orang kecil, maka nominalnya akan besar.Â
Kulihat ada beragam aksi kebaikan  yang digalang masyarakat, dari menyediakan akses jembatan dan sumur, memperbaiki sekolah yang bocor, membantu anak-anak yang terancam putus sekolah, dan lainnya.Â
Energi kebajikan ada di sekitar kita. Berbuatlah baik agar energi itu terus hidup di sekeliling kita. Jangan berharap balasannya.Â
Ketika kebaikan itu kembali ke diri kita maka teruskan lagi energi positif tersebut sehingga ia terus kekal dan membesar menjadi lingkaran kebaikan yang makin besar dan makin memberikan manfaat ke orang banyak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H