Urutannya tak harus sama seperti itu. Bagi yang tak mudik, maka urutan setelah zakat bisa berinvestasi dulu atau disimpan untuk modal usaha. Baru kemudian selebihnya digunakan untuk keperluan hari raya secukupnya.
Dengan menggunakan kata 'menghabiskan THR' maka secara alam sadar, sebagian kalangan akan tertarik. THR bagi sebagian kalangan memang dianggap semacam 'uang bonus' sehingga tak wajib untuk ditabung atau digunakan untuk keperluan yang sifatnya sehari-hari.
Padahal besaran THR itu sebenarnya lumayan. Ada perusahaan yang memberikannya satu kali gaji hingga sekian kali gaji bergantung besar kecilnya perusahaan tersebut.
Di aturan pemerintah, THR sebaiknya diberikan dua minggu setelah Ramadan. Namun di perusahaan swasta yang bukan perusahaan besar  ada kalanya THR dibarengkan dengan hari gajian. Angkanya pun juga ada kalanya tak sampai satu kali gaji, semampunya perusahaan tersebut.
Ya, yang penting dapat THR lah. Jika dapat THR aku juga ingin menghabiskannya untuk mudik tahun ini. Sudah dua tahun tidak mudik, maka tahun ini THR akan kuhabiskan untuk mudik dan lainnya hehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H