Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pikirannya Bak Benang Acak-acakan

2 April 2022   21:08 Diperbarui: 2 April 2022   21:14 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ia mudah terdistraksi seperti benang kusut acak-acakan (sumber gambar: pixabay/missvicki)

Alam benaknya seperti benang yang acak-acakan
Ia mudah sekali terdistraksi, oleh banyak hal
Oleh rumahnya yang berantakan
dan kucing-kucingnya yang selalu nampak lapar

Ia membaca hal tentang melatih fokus
Bahkan ia mulai bermeditasi seperti dahulu
Mengumpulkan fokus 10 menit saja rasanya tak semudah dulu
Ada sejumlah isu yang berebut fokus

Ia menghela nafas panjang
Baru saja kucing-kucing makan
Ada satu kucing yang baru datang dan belum makan
Membuat satu kucing makan dengan tenang adalah sebuah pekerjaan

Alam pikirannya seperti pusaran air
Ketika sesuatu menarik perhatiannya, ia curahkan energi
Ya, ia masih mudah terdistraksi
Tapi hal yang ia beri energi banyak adalah hal yang membuatnya jatuh hati

Kini pikirannya bercabang
Ada banyak urusan belum diselesaikannya
Saat malam menjelang, ia belum bisa tenang
Urusan itu kemudian menelusup ke mimpinya

Ada sembilan kucing mengejar di mimpinya  membawa piring makan
Segudang buku meminta tolong terkena serangan rayap
Ia kemudian terlambat ikut ujian di sekolah
Orang rumah berubah jadi zombie semuanya

Tarik nafas dan hembuskan perlahanlahan
Pikirkan sesuatu menyenangkan agar hatinya tenang
Baru saja ia menikmati ketenangan
Cakaran kucing membuyarkan konsentrasinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun