Ya, ada banyak pesan moral tersaji di animasi ini. Misalnya tentang keberanian menjadi diri sendiri, ketekunan berlatih, bertanggung jawab kepada keluarga dan komunitas, dan pengorbanan demi keluarga.
Visual animasi ini cukup apik. Warnanya didominasi warna-warna hangat, kuning kecokelatan dan biru terang. Grafis karakternya khas animasi Prancis, namun relatif lebih sederhana. Film ini lebih menonjolkan kombinasi warnanya yang indah daripada kualitas grafisnya.
Latar ceritanya adalah masa pionir di Amerika ketika banyak imigran dari Eropa mencari peruntungan di sini. Mereka berkelana mencari tempat untuk tinggal dan bertani dengan kereta karavan mereka.. Perjalanan ini sangat lama, bisa berbulan-bulan hingga hampir setahun. Oleh karenanya tak sedikit dari mereka yang sakit hingga meninggal karena kelelahan.
Melihat film ini aku jadi teringat kisah Laura dalam "Little House on The Prairie" yang keluarganya juga beberapa kali berkelana berpindah tempat. Situasi dan latarnya mirip, hanya keluarga Laura lebih suka bepergian sendiri, tidak berombongan.
Hambatan dari para pionir kalau itu adalah alam yang masih liar, bisa ada serangan ular atau beruang. Cuaca yang kurang bersahabat, nyamuk malaria, juga ketidaktahuan akan daerah tersebut karena belum ada peta daerah yang komplit.
Dari segi cerita, ada beberapa unsur cerita yang agak berlebihan untuk kisah petualangan anak-anak yang beranjak dewasa. Entah apakah kisah tersebut memang benar-benar dialami Martha atau didramatisasi agar cerita lebih menarik.
Lantas mengapa Marta mendapat julukan Calamity? Wah sepertinya kalian harus menontonnya sendiri untuk cari tahu.
Animasi ini dirilis tahun 2020 dan disutradarai oleh Remi Chaye. Film "Calamity" berhasil raih penghargaan Crystal dalam kategori Feature Film di Annecy International Animation Film Festival 2020.