Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Penyalin Cahaya", Film Misteri yang Undang Antusias Meski Diterpa Isu Tak Sedap

14 Januari 2022   11:00 Diperbarui: 14 Januari 2022   11:04 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film "Penyalin Cahaya" undang antusias menontonnya meski diterpa isu tak sedap (sumber Netflix dalam kontan.co.id)

Kabar buruk tak lama diterimanya. Beasiswanya dicabut karena ia mengunggah foto-fotonya tengah mabuk di medsos. Ayahnya pun juga kemudian mengusirnya.

Penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada malam tersebut, Suryani pun kemudian mengumpulkan kepingan dari gambar-gambar yang diunggah atau dimiliki anggota teater lainnya.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Chicco Kurniawan menjadi Amin petugas fotokopi (sumber gambar: CNN Indonesia)
Chicco Kurniawan menjadi Amin petugas fotokopi (sumber gambar: CNN Indonesia)


Film yang Memiliki Pesan Bernas
Tema kehilangan memori jangka pendek dan kemudian mengumpulkan kepingan bukti dan jejak lewat gambar sebenarnya bukan hal yang baru di film mancanegara. Ada banyak tema-tema film seperti itu. Salah satunya adalah film drama remaja berjudul "Confessions of an Invisible Girl" yang mengumpulkan bukti untuk membersihkan namanya dari mengumpulkan gambar dan video yang diunggah di medsos, lalu menganalisanya.

Namun tetap saja film "Penyalin Cahaya" menarik karena tema-tema film seperti ini masih jarang di film Indonesia, selain itu, film ini bukan hanya tentang menyibak kasus, namun film ini juga memiliki pesan dan sejumlah hal lainnya yang menarik.

Pesan anti KS digunakan dalam film ini kuat. Menariknya saat film ini diumumkan sebagai peraih film terbaik, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim baru saja menandatangani Permendikbud tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.

Selain memiliki pesan anti KS, film ini banyak memberikan sindiran terhadap hal-hal yang ada di negeri ini. Misalnya tentang pentingnya perlindungan terhadap data pribadi, pihak kampus yang seolah-olah lepas tangan ketika mahasiswa-mahasiswinya mengalami kasus KS, dan pelapor KS yang entah bagaimana kasusnya kemudian dimanipulasi sehingga ia kemudian bungkam atau malah dipermalukan.

Wregas juga membubuhkan pesan-pesan simbolik dalam tokoh Medusa dan Perseus. Dalam kisah dongeng, mata Medusa membuat mereka yang melihatnya menjadi batu, tak bisa bergerak. Perseus memiliki misi membunuh Medusa, salah satu gorgon, yang fana.

Suryani yang telah mendapat tatapan Medusa lewat permainan diibaratkan sudah tak bisa lagi berbuat apa-apa karena ia sudah kena kutukan Medusa.

Simbol dan pesan lainnya juga tersaji dalam tone warna. Warna hijau ini hadir dalam baju yang dikenakan grup teater, kebaya dan dinding tempat tidur milik Suryani, kelap-kelip lampu disko dan masih banyak lagi. Hijau memiliki banyak makna. Ia bisa berarti sebuah kepolosan, pendewasaan, dan pembaruan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun