"Your uniqueness" is your greatest strength, not how well you emulate others" - Simon S. Tam
Kompasiana sejak awal lahirnya memiliki keunikan tersendiri seperti yang sudah kujelaskan di bagian pertama tulisan berseri ini (berikut ini). Artikelnya personal dan lugas. Sudut pandangnya tidak mainstream. Kupasannya juga dalam. Artikel-artikelnya dari politik, ekonomi, humaniora, hiburan, dan lainnya tak sedikit yang menjadi rujukan.
Namun sejak tahun 2017 mulai terjadi perubahan di Kompasiana. Â Jika dulunya Kompasiana dikenal sebagai media baru yang berwarna, mendalam, dan menyuarakan hal sekeliling, kemudian berubah lebih mellow. Artikel utamanya mulai banyak yang bersifat galau-galau anak muda, cinta-cintaan, dan lainnya. Semakin ke sini porsinya makin banyak yang menempati artikel utama. Artikel ekonomi semakin menurun dan artikel politik seperti dianaktirikan di artikel utama.
Ok sebenarnya tak masalah mengangkat tema-tema anak muda. Bukankah warganet saat ini memang kebanyakan adalah generasi muda?!
Demografi Pengguna Internet di Indonesia
Berdasarkan data Hootsuite "We Are Social" 2021 pengguna internet di Indonesia saat ini berjumlah 202,6 juta dari total 274,9 juta penduduk. Â Rata-rata menghabiskan waktu di internet sekarang bertambah, menjadi sekitar 8 jam 52 menit. Dari kisaran waktu tersebut, orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu sekitar satu jam 38 menit untuk membaca baik media cetak maupun media online.
Dari contoh 10 website pada Januari 2021 berdasarkan data Hootsuite, maka bisa dilihat persentase terbanyak yang mengakses situs berita online seperti Detik, Kompas, dan CNBC Indonesia adalah rentang usia 18-24 tahun dan 25-34 tahun. Ini menandakan ada perubahan tren dari sisi demografi.  Sayangnya di sini tidak ada contoh Kompasiana.
Hal ini diperkuat dengan data sensus penduduk 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik. Pada tahun 2020, kelompok usia produktif, 15 sampai 64 tahun naik menjadi 70,72 persen. Jika lebih didetailkan, persentase terbesar ada di kelompok usia 1997-2012 alias gen Z yang menempati 27,94 persen, disusul dengan generasi Milenial (1981-1996) yakni 25,87 persen. Â