Tahun 2021 ibarat tahunnya Marthino Lio. Wajahnya tampil di mana-mana. Rata-rata juga film besar. Bahkan beberapa kali ia menjadi pemeran utama dalam film yang melenggang ke kancah perfilman.
Aktor yang bernama lengkap Rafael Guiliano Marthino Lio ini menjadi buah bibir ketika filmnya, "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" berhasil meraih penghargaan bergengsi Golden Leopard di Locarno International Film Festival 2021.
Ia kemudian kerap diundang menghadiri berbagai acara daring yang membahas film dan penghargaan tersebut.
Dalam film yang dibesut Edwin tersebut ia menjadi tokoh utama cerita bernama Ajo Kawir yang mengalami disfungsional salah satu organ tubuhnya yang penting bagi pria, sehingga suka berkelahi dan tidak takut mati. Hingga suatu ketika ia jatuh hati ke gadis bernama Iteung.
Filmnya saat ini tayang di bioskop. Yang menariknya saat ini bukan hanya film tersebut yang masih tayang di bioskop, melainkan dua film besar yang juga dibintanginya. Keduanya adalah "Losmen Bu Broto" dan "Kadet 1947".
Dalam "Losmen Bu Broto" ia menjadi sosok seniman yang suka bertabiat seenaknya bernama Jarot. Ia tak disukai Bu Broto, apalagi ketika ia dekat dengan putrinya, Sri.
Sementara dalam film "Kadet 1947" ia menjadi sosok kadet yang juga suka bertingkah laku seenaknya. Ia menjadi Adji, kadet pemberani yang mendorong kawan-kawannya untuk berbuat lebih pada saat Agresi Militer Belanda I.
Marthino Lio layak bangga mendapatkan peran besar di ketiga film besar tersebut. Film-film tersebut banyak mendapat apresiasi dan pujian, bahkan mendulang penghargaan.
Namun jika melihat peran Marthino dalam ketiga film tersebut maka bisa dilihat ada kemiripan. Dandanannya mirip, sama-sama berantakan dari baju dan rambutnya. Kelakuannya dalam tokoh yang diperankannya juga mirip, rata-rata jadi pemuda berandalan atau tipe pemberontak.Â
Ini bisa jadi sebuah tanda tanya apakah Marthino hanya cocok untuk karakter tipe-tipe tertentu?