Sementara "Quickie Express" yang dibintangi Lukman Sardi, Tora Sudiro, dan Aming cukup mengejutkan karena menampilkan kelompok penjual jasa pria ke perempuan paruh baya dengan kedok pengantar pizza. Dialog-dialognya di sini yang vulgar, namun selebihnya wajar.
Film "Quickie Express" sama halnya dengan "Arisan!", sama-sama merupakan drama satir. Hanya "Quickie Express" lebih kental dengan unsur komedinya. Kedua film ini rupanya juga sama-sama ada keterlibatan Nia Dinata dan Joko Anwar.
Namun untuk ketiga, film ini sudah negatif sejak dari judulnya. Isinya malah lebih buruk. Nah film ketiga yang dibintangi Mulan Jameela dan Agus Ringgo inilah yang kemudian seperti menjadi pemicu film-film serupa, menonjolkan sesuatu yang seronok dan vulgar, baik dari judul maupun isinya.
Sejak tahun 2008 film Indonesia mulai memasuki kembali era kelam dengan komedi dan horor yang banyak menampilkan sesuatu yang vulgar. Untungnya pada tahun-tahun tersebut, juga masih banyak film Indonesia yang bagus dan idealis.
Untungnya masa-masa gelap film Indonesia cepat berakhir. Sineas Indonesia mulai kembali sadar bahwa film-film vulgar yang tak ada isinya itu hanyalah mesin penarik uang yang malah memberikan kemudaratan bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H